Pasukan Suriah Usir ISIS dari Kota Kuno Palmyra

Bagus Wijanarko | CNN Indonesia
Minggu, 27 Mar 2016 21:51 WIB
Intervensi Rusia di Suriah pada September 2015 cukup berhasil mengembalikkan kekuatan pada rezim Bashar Al-Assad.
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung jet-jet tempur Rusia berhasil mengusir militan ISIS dari kota kuno Palmyra Ahad waktu setempat. (REUTERS/SANA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan pemerintah Suriah yang didukung jet-jet tempur Rusia berhasil mengusir militan ISIS dari kota kuno Palmyra Ahad waktu setempat. Situasi ini diklaim memukul para jihadis yang telah menguasai kota tersebut setahun belakangan.

Kegagalan mempertahankan Palmyrya diyakini sebagai kemunduran terbesar dialami ISIS sejak mendeklarasikan kekhalifahan Islam pada 2014 di seantero Irak dan Suriah.

Jenderal Suriah pemilik komando tertinggi mengatakan pasukannya berhasil menguasai Palmyra dengan dukungan dari Rusia dan serangan udara pasukannya. Fakta ini katanya semakin membuka peluang mereka mendekati markas ISIS di Raqqa dan Deir al-Zor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Palmyra akan dipakai sebagai ‘landasan untuk mengembangkan operasi militer’ melawan ISIS di dua provinsi tersebut. Keberhasilan ini akan dipakai pasukan Suriah untuk semakin menekan dan memutus rute suplai ISIS.

Lembaga hak asasi manusia The Syrian Observatory mengatakan masih terjadi kontak tembak di timur Palmyra pada Ahad pagi waktu setempat, sekitar penjara dan di dalam bandara. Namun, sebagian besar militan ISIS telah mundur dan menarik diri ke arah timur.

Kantor Berita ISIS, Amaq, mengklaim para jihadis telah melancarkan serangan kembar bom bunuh diri di barat Palmyra tanpa memberikan detail. Televisi pemerintah menyiarkan pemandangan di dalam kota, memperlihatkan jalanan-jalanan sepi dan bangunan-bangunan yang hancur.

Mengutip sumber militer, televisi pemerintah mengabarkan jet-jet Suriah dan Rusia membombardir militan ISIS yang berusaha lari, menghancurkan kendaraan-kendaraan yang ditumpangi para jihadis yang bergerak ke arah timur.

Intervensi Rusia di Suriah pada September 2015 cukup berhasil mengembalikkan kekuatan pada rezim Bashar Al-Assad. Meski resmi menarik sebagian besar pasukan militer dua pekan lalu, jet- jet dan helikopter Rusia terus melancarkan serangan ke Palmyra saban hari. “Prestasi ini menunjukkan sebuah pukulan kepada ISIS dan meletakkan pondasi runtuhnya moral pada jihadis dan permulaan kekalahan mereka,” kata jenderal Suriah tersebut.

Direktur The Syrian Observatory, Rami Abdulrahman mengatakan 400 jihadis ISIS telah tewas dalam pertempuran di Palmyra yang dideskripsikannya sebagai kekalahan terbesar pasukan Abu Bakar Al-Baghdadi sejak mengumumkan kekhalifahannya hampir dua tahun lalu. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER