Pakistan Kerahkan Paramiliter untuk Buru Militan

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 29 Mar 2016 17:46 WIB
Pakistan mengerahkan paramiliter Ranger untuk memburu teroris usai pengeboman yang menewaskan 70 orang di Lahore. Langkah ini akan jadi keputusan kontroversial.
Pakistan mengerahkan paramiliter Ranger untuk memburu teroris usai pengeboman yang menewaskan 70 orang di Lahore. Langkah ini akan jadi keputusan kontroversial. (John Moore/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Pakistan memutuskan untuk mengerahkan kekuatan paramiliter untuk memberantas militan Islam di Punjab, menyusul bom bunuh diri pada libur Paskah yang menewaskan 70 orang hari Minggu lalu di Lahore.

Pejabat keamanan dan pemerintah Pakistan kepada Reuters mengaku telah meluncurkan operasi skala-penuh pemberantasan militan dengan melibatkan paramiliter Ranger. Pasukan ini diberi mandat untuk melakukan penyerangan dan interogasi seperti yang telah mereka lakukan selama lebih dari dua tahun di Karachi.
Keputusan ini belum resmi diumumkan oleh Perdana Menteri Nawaz Sharif. Namun pengeboman Minggu lalu telah memaksa pemerintah untuk sekali lagi menurunkan militer dalam melawan militan.

"Perdana Menteri memerintahkan operasi gabungan departemen pemberantasan terorisme dan Ranger di wilayah perbatasan Punjab untuk membasmi teroris dan fasilitator mereka," kata seorang pejabat pemerintah yang enggan disebut namanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ledakan yang terjadi di taman hiburan Lahore Minggu lalu menewaskan 70 orang. Sebanyak 29 di antaranya adalah anak-anak. Sekitar 340 orang terluka, 25 di antaranya dalam kondisi kritis.

Ini adalah serangan paling mematikan di Pakistan sejak pembantaian 134 siswa sekolah di Peshawar, Desember 2014 lalu.
Sebuah faksi Taliban, Jamaatul Ahrar, mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang mereka sebut mengincar umat Kristen itu.

Kelompok yang sempat pecah dengan Taliban dan bergabung dengan ISIS ini kebanyakan melakukan serangan di wilayah tribal Pakistan. Mereka pernah melancarkan dua serangan besar di Lahore sebelumnya, yaitu pada 2015 di dua gereja, dan di kota Wagah di perbatasan antara Pakistan dan India pada akhir 2014.

Rencana pemerintah Pakistan menurunkan militer di Punjab akan menjadi keputusan yang kontroversial. Sebelumnya pasukan Ranger menuai kecaman atas tuduhan pelanggaran HAM dan menjadi alat pemerintah dalam memberangus politisi oposisi.

Namun pasukan ini terbukti ampuh dalam menurunkan angka kekerasan kriminal dan militan di Karachi.

Pemerintah Sharif sendiri telah lama menentang militerisasi dalam upaya melawan militan di Punjab.

Juru bicara militer Jenderal Asim Bajwa mengatakan badan intelijen, angkatan darat dan Ranger telah melancar beberapa serangan di sekitar Punjab menyusul pengeboman di Lahore, menangkap beberapa tersangka dan menyita persenjataan.

Sharif yang menyambangi korban terluka di rumah sakit menyebut para pelaku serangan sebagai "musuh pengecut yang menerang target lemah."
Juru bicara militan Jamaatul Ahrar, Ehsanullah Ehsan, dalam pernyataannya melancarkan tantangan langsung kepada pemerintah Pakistan: "Kami mengirim pesan kepada Perdana Menteri Nawaz Sharif bahwa kami telah memasuki Lahore."

Serangan teroris meningkat di Pakistan sejak negara itu bergabung dalam kampanye AS melawan militan Islam usai serangan 9/11 yang dilakukan al-Qaidah tahun 2001. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER