Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang polisi tewas dan dua lainnya terluka akibat bom yang meledakkan dua kendaraan di wilayah Dagestan, Rusia pada Selasa (29/3) malam. Kelompok militan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
"Dua mobil diledakkan, jenis bahan peledak belum diketahui," kata Fatina Ubaidatova, juru bicara polisi Dagestan kepada
Reuters.
Kantor berita
Amaq, yang mendukung ISIS, merilis pernyataan secara daring dan menyatakan ISIS berada di balik serangan itu.
Dalam pernyataannya,
Amaq melaporkan bahwa ledakan itu menewaskan 10 petugas keamanan Rusia. Reuters tidak dapat memverifikasi jumlah korban secara independen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militan ISIS sebelumnya kerap mengklaim sejumlah serangan terhadap petugas keamanan di Kaukasus Utara, wilayah yang banyak dihuni oleh warga Muslim Rusia. Dagestan sendiri terletak di Kaukasus Utara dan berbatasan dengan Chechnya.
Para kritikus Kremlin menilai kemiskinan dan korupsi yang meluas di Dagestan membantu paham ekstremisme agama tumbuh subur di wilayah itu. Serangan serupa terhadap petugas polisi terakhir kali terjadi pada Februari lalu.
Sejumlah militan di Dagestan telah berbaiat setia kepada ISIS.
(ama/den)