Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mundur dari jabatannya sebagai kepala perusahaan pembuat mobil negara yang ia gagas, Proton Holdings, terhitung sejak 30 Maret.
“Tun Dr Mahathir bin Mohamad mengundurkan diri sebagai Ketua Proton Holdings, mulai 30 Maret 2016,” demikian bunyi pernyataan tertulis Kantor Mahathir Mohamad, Kamis (31/3).
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa surat pengunduran diri sudah dikirim ke Group Managing Director DRB-HICOM Berhad, Syed Faisal Albar, kemarin.
Seperti dilansir
Reuters, Mahathir mendirikan Proton pada 1983 dengan tujuan menciptakan mobil nasional dan membangun industri otomotif negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami dan menekankan peran Tun Dr Mahathir sebagai pendiri perusahaan mobil nasional,” demikian pernyataan resmi Proton setelah Mahathir mengumumkan pengunduran dirinya.
Tak hanya itu, Mahathir juga melepas jabatannya sebagai Penasihat di Universitas Teknologi Petronas terhitung mulai 30 Maret. Keputusan Mahathir ini sudah dikomunikasikan dengan Rektor UTP, Rahim Hashim.
“Selain itu, Mahathir juga mengundurkan diri sebagai penasihat bagi Badan Pembangunan Langkawi (LADA) dan Badan Pengembangan Pulau Tioman (TIDA). Kepala Sekretaris Pemerintahan sudah diinformasikan mengenai pengunduran diri ini,” tulis Kantor Mahathir.
Keputusan ini diambil Mahathir di tengah perseteruannya dengan perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang tengah tersandung korupsi. Sebelumnya Mahathir juga keluar dari UMNO dan menggagas koalisi oposisi untuk menggulingkan pemerintah Najib yang dia tuduh korup.
(stu/stu)