Jakarta, CNN Indonesia -- Menyusul reaksi keras dari Jepang dan Korea Selatan soal komentar Donald Trump yang berencana menarik tentara Amerika Serikat dari dua negara ini, Presiden AS Barack Obama menyatakan kandidat calon presiden dari Partai Republik itu tak tahu banyak kebijakan luar negeri dan hubungan internasional.
Dalam wawancara dengan
New York Times pada Minggu (27/3), Trump menyatakan dia akan menarik tentara AS dari dua sekutu AS itu dan menggantinya dengan senjata nuklir.
Trump menyatakan dia akan mempertimbangkan Jepang dan Korsel membangun senjata nuklir mereka sendiri, untuk mengatasi ancaman keamanan dari Korea Utara dan China, ketimbang hanya mengandalkan perlindungan dari AS.
Obama memang kerap kali tak segan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap gaya kampanye Trump, termasuk soal komentar Trump tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan Anda [soal komentar Trump] menunjukkan apa? Bahwa orang yang meluncurkan komentar semacam itu tidak tahu banyak soal kebijakan luar negari maupun kebijakan nuklir, ataupun soal Semenanjung Korea, atau soal dunia secara keseluruhan," kata Obama kepada para wartawan dalam konferensi pers KTT Keamanan Nuklir di Washington D.C., Jumat (1/4).
Obama menyatakan pencalonan Trump dalam bursa calon presiden AS menjadi perbincangan tersendiri oleh para pemimpin dunia yang menghadiri KTT Keamanan Nuklir. Obama juga menyesalkan sejumlah kampanye kandidat capres AS dari Republik yang penuh penghinaan.
"Bahkan, negara-negara yang memiliki situasi politik yang penuh warna saja ingin adanya ketenangan dan kejelasan soal pemilu AS karena mereka memahami Presiden Amerika Serikat perlu paham betul soal apa yang terjadi di seluruh dunia," kata Obama.
Jepang dan Korsel yang merupakan dua negara sekutu besar AS selama ini dianggap penting oleh Obama sebagai pilar kehadiran Amerika di kawasan Asia Pasifik.
Obama menyebutkan bahwa hubungan AS dengan kedua negara ini memberikan keuntungan perdagangan bagi AS dan mencegah eskalasi nuklir dan konflik.
"Ini tidak main-main. Ini adalah investasi yang bertumpu pada pengorbanan pejuang pria dan wanita kita pada Perang Dunia II dulu ketika mereka berjuang di seluruh [Asia] Pasifik," kata Obama.
"Kami tidak ingin seseorang [menjabat] di Gedung Putih yang tidak mengakui betapa pentingnya hal ini," tutur Obama.
(ama)