Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah desa di Inggris seluas 856 hektar, dengan sebuah rumah besar, pub, dan 43 cottage, dijual.
Desa yang berada di Heslerton Barat, Yorkshire Utara, ini telah dimiliki oleh keluarga Dawnay selama 150 tahun. Kini mereka menjualnya dengan harga awal 20 juta pound sterling atau setara Rp372,8 miliar.
Foto dan hasil rekaman di daerah itu yang diambil ketika cuaca cerah memperlihatkan pemandangan yang indah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Area Heslerton Barat sendiri sering digunakan sebagai lokasi syuting serial komedi televisi Last of the Summer Wine yang mengambil set di Yorkshire.
Bagi orang luar, Heslerton Barat mungkin hanya terlihat seperti sebuah desa Inggris biasa, tapi kakak perempuan dari mantan pemilikya tidak berpikir begitu.
"Ini bukan desa yang tercantik. [Desa] ini tidak akan menjadi gambar sebuah kotak cokelat tetapi kakek buyut, kakek, dan ayah saya mencintainya," kata Verene Elliot, yang tinggal di London, dikutip dari
Domain.
"Kami semua sangat menyukainya dan sulit mencari sebuah desa dengan orang-orang yang loyal dan baik di dalamnya,” lanjutnya.
Kakaknya, Eve Dawnay, mewarisi desa itu pada 1964 setelah kematian ayahnya.
Eve meninggal di umur 84 tahun pada 2010, dan properti keluarga mereka diteruskan ke kelompok amal. Itu membuat satu-satunya pilihan kini adalah dengan menjualnya.
Berkat harga sewa yang terjangkau dan beberapa kegiatan sosial, Elliot memastikan desa mempertahankan komunitas dukungan seperti sekolah dasar, bahkan memiliki tim sepak bola, criket, dan bowling.
Dia mengubah 21 kamar menjadi aula Heslerton Barat menjadi empat kamat yang mudah dikelola sejak 30 tahun silam.
Direktur agen perumahan Cundall, Tom Watson, mengatakan Dawnay sangat baik dan sewa properti mereka sangat rendah.
“[Herleston Barat] telah membantu menjaga masyarakat desa dari semua kelompok usia dan mereka sangat mengharapkan ada seseorang yang berbaik hati untuk mengambil alih desa itu,” ujar Watson.
Tetapi dia mengharapkan bunga besar dari pengembang dan para investor karena desa itu "tidah tersentuh" selama 50 tahun.
“Waktu seolah berhenti di Heslerton Barat. Ada kesempatan tak terbatas untuk mengubah bangunan, mengembangkan tanah dan mengekplorasi peluang komersil," kata Watson. “Tapi saya tahu idealnya, keluarga Dawnay ingin melanjutkan hal yang sama."
(stu)