Firma Hukum Panama Sebut Bocoran Dokumen Melanggar Privasi

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2016 08:15 WIB
Direktur Mossack Fonseca membantah telah melakukan kesalahan dan mengecam bocornya dokumen firmanya merupakan sebuah serangan internasional terhadap privasi.
Meskipun hal itu bukan merupakan pelanggaran, namun bocoran dokumen ini menyiratkan modus pengemplangan pajak dan pencucian uang. (Reuters/Stigtryggur Johannsson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Firma hukum Panama, Mossack Fonseca, menjadi perhatian di tengah bocornya dokumen firma itu yang berisi data keuangan perusahaan di yurisdiksi bebas pajak (offshore) yang melibatkan nama sejumlah pemimpin dunia. Direktur Mossack Fonseca, Ramon Fonseca, membantah telah melakukan kesalahan dan mengecam bocornya dokumen firma itu merupakan "serangan internasional terhadap privasi."

Surat kabar Jerman, Sueddeutsche Zeitung mengaku menerima 11,5 juta dokumen bocor dari database firma hukum ini, dan membagikannya kepada International Consortium of Investigative Journalists, ICIJ, serta diselidiki oleh lebih dari 100 grup media.

Bocoran dokumen yang mengungkapkan harta tersembunyi sejumlah pemimpin dunia itu merinci sejumlah investasi keluarga pemimpin dunia di luar negeri. Meskipun hal itu bukan merupakan pelanggaran, namun bocoran dokumen ini menyiratkan modus pengemplangan pajak dan pencucian uang.
Ramon Fonseca menyatakan firmanya, yang mengkhususkan diri dalam mendirikan perusahaan di yurisdiki bebas pajak (offshore) menyatakan dalam sebuah wawancara telepon dengan Reuters bahwa sebagian data terbatas dari perusahaannya telah diretas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fonseca menyatakan bahwa perusahaannya telah berhasil mendirikan lebih dari 240 ribu perusahaan, sembari menambahkan bahwa "sebagian besar" perusahaan digunakan untuk "tujuan yang sah." Fonseca sendiri merupakan pejabat senior di Panama hingga Maret lalu.

Laporan ICIJ yang diterbitkan pada Minggu (3/4) merinci transaksi keuangan miliaran dolar yang bergerak melalui berbagai rekening di luar negeri.
The Guardian melaporkan dokumen itu menunjukkan jaringan penawaran proyek lepas pantai yang rahasia dan berbagai pinjaman senilai US$2 miliar yang terkait dengan nama teman dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin membantah laporan tersebut dan mengecam laporan bertujuan untuk mendiskreditkan Putin menjelang pemilihan parlemen.

Fonseca menekankan bahwa perusahaannya tidak bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan yang didirikan.

"Kami berdedikasi untuk membuat struktur hukum yang kami jual ke perantara seperti bank, pengacara, akuntan, dan lembaga pendanaan, dan mereka semua memiliki klien lain yang kami tidak tahu," kata Fonseca.
Dia menyatakan bahwa semua klien perusahaan diberitahu tentang "masalah ini", dengan alasan bahwa perusahaan ini telah mengalami penyerangan antiprivasi internasional.

"Kami percaya ada serangan internasional melawan privasi. Privasi adalah hak asasi manusia yang suci (tapi) ada orang-orang di luar sana tidak mengerti itu, dan kami pasti percaya pada privasi dan akan terus bekerja sehingga privasi hukum dapat bekerja," katanya.

Firma hukum itu menyatakan dalam sebuah pernyataan terpisah yang diterbitkan oleh The Guardian, "Tampaknya Anda memiliki akses tidak sah ke dokumen kepemilikan dan informasi yang diambil dari perusahaan kami dan telah melaporkan dan menginterpretasikan dokumen itu di luar konteks."

Terkait tuduhan itu, juru bicara Guardian News & Media menyatakan "Dokumen itu diperoleh dari sumber tak dikenal oleh surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung, yang kemudian membagikannya kepada Konsorsium Internasional of Investigative Journalists (ICIJ)."
"ICIJ kemudian membagikannya dengan jaringan mitra internasional yang besar, termasuk The Guardian, " kata juru bicara The Guardian melalui email.

The Guardian juga menyatakan, "[Firma hukum] Mossack Fonseca sudah dihubungi sebelum [artikel itu] diterbitkan dan kami menerbitkan tanggapan mereka secara utuh."

Pemerintah Panama menyatakan pada Minggu bahwa mereka akan bekerja sama untuk melakukan proses hukum terhadap sejumlah tuduhan yang muncul usai bocornya dokumen itu. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER