Jakarta, CNN Indonesia -- Mendiang ayah Perdana Menteri Inggris David Cameron disebut dalam salah satu dokumen bocoran firma hukum di Panama bersama dengan para tokoh senior partai Konservatif, dan diduga terlibat dalam kasus penggelapan pajak.
Ayah Cameron, Ian Cameron, disebut telah menggunakan jasa firma hukum Panama, Mossack Fonseca, untuk menutupi perusahaan investasi miliknya, Blairmore Holdings Inc.
Dikutip
The Independent, Senin (4/4), pada prospektus tahun 2006 dari Blairmore Holdings Inc, Ian Cameron termasuk dalam salah satu formasi perusahaan itu. Ian adalah pialang saham dan konglomerat.
Bocoran dokumen itu menyebutkan, perusahaan itu "harus dikelola dan dioperasikan agar tidak menjadi penduduk Inggris untuk tujuan perpajakan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 11,5 juta dokumen milik Mossack Fonseca dibocorkan oleh orang tidak dikenal kepada media Jerman, Suddeutsche Zeitung dan dibagikan kepada International Consortium of Investigative Journalists, ICIJ, serta diselidiki oleh lebih dari 100 grup media.
David Cameron belum merespons pertanyaan dari
The Guardian terkait keterlibatan ayahnya yang meninggal tahun 2010 tersebut.
Tiga tokoh partai senior juga disinggung dalam bocoran dokumen itu, di antaranya adalah pendonor partai dan anggota parlemen Lord Ashcroft.
"Perusahaan Belize Corporate Services (BCS), cabang perusahaan milik Ashcroft, BCB Holdings, menggunakan Mossack Fonseca untuk menyediakan perusahaan cangkang bagi kliennya di tahun 2006 saat Ashcroft menjadi anggota parlemen," ujar bocoran itu.
Mantan anggota parlemen Inggris lainnya Michael Mates juga disebut sebagai sebagai salah satu klien Mossack Forseca. ICIJ menyebutkan perusahaan yang dipimpin Mates, Haylandale Limited, dibuat di Bahamas dan didaftarkan oleh Mossack Fonseca. Mates membantah tuduhan ini.
Bocoran ICIJ ini muncul jelang konferensi tingkat tinggi untuk membahas negara-negara surga pajak yang akan diketuai David Cameron pada Mei mendatang.
(den)