Aung San Suu Kyi Pilih Jabatan Juru Bicara Presiden

Denny Armandhanu/AFP | CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2016 13:49 WIB
Walau tidak jadi pemimpin, Aung San Suu Kyi memastikan dirinya akan tetap berada di posisi tertinggi Myanmar, berada di atas presiden.
Walau tidak jadi pemimpin, Aung San Suu Kyi memastikan dirinya akan tetap berada di posisi tertinggi Myanmar, berada di atas presiden. (Reuters/Soe Zeya Tun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh politik Aung San Suu Kyi memilih untuk menjadi juru bicara presiden, ketimbang menteri dalam pemerintahan baru Myanmar.

Sebelumnya pekan lalu, partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi mengatakan peraih Nobel Perdamaian itu akan mengisi posisi empat kementerian, yaitu kementerian luar negeri, energi, pendidikan dan kepala staf kepresidenan.
Namun dalam rapat parlemen Senin (4/4), juru bicara NLD Win Htein mengatakan telah menunjuk dua nama di kementerian energi dan pendidikan. Suu Kyi, kata Win, akan menjadi juru bicara Presiden Myanmar Htin Kyaw.

"Daw Aung San Suu Kyi akan menjadi juru bicara presiden," kata Win tanpa menjelaskan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posisi yang dipilih Suu Kyi ini sangat strategis untuk mengatur laju kebijakan pemimpin negara. Pasalnya walau NLD memenangkan pemilu tahun lalu, namun Suu Kyi tidak bisa menjadi presiden karena terjegal undang-undang peninggalan junta.

Walau tidak jadi pemimpin, Suu Kyi memastikan dirinya akan tetap berada di posisi tertinggi Myanmar. Usai memenangkan pemilu tahun lalu, Suu Kyi menegaskan dia akan berada "di atas" presiden.

Htin Kyaw yang merupakan teman sekolah, sahabat dan orang kepercayaan Suu Kyi disebut hanya akan menjadi presiden boneka. Para pengamat mengatakan, fungsi Kyaw akan sangat kecil karena para pemimpin dan pemerintahan negara sahabat akan langsung menemui Suu Kyi, bukan presiden Myanmar.
Pengaruh militer juga tidak sepenuhnya hilang dalam pemerintah demokrasi pertama di Myanmar. Sebanyak 25 persen kursi parlemen dan kementerian pertahanan serta perbatasan juga telah disiapkan untuk militer.

Militer sebelumnya juga menolak rencana NLD untuk menjadikan Suu Kyi "penasihat negara" karena dianggap melanggar konstitusi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER