China Bangun Mercusuar di Laut China Selatan

Elvina Rosita/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2016 14:14 WIB
China memulai operasi mercusuar di Subi Reef, salah satu terumbu karang yang dibangun China menjadi pulau buatan di kawasan Laut China Selatan.
China memulai operasi mercusuar di Subi Reef, salah satu terumbu karang yang dibangun China menjadi pulau buatan di kawasan Laut China Selatan. (Reuters/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- China memulai operasi mercusuar di Subi Reef, salah satu terumbu karang  yang dibangun China menjadi pulau buatan di kawasan Laut China Selatan, berdekatan dengan wilayah yang pernah dijelajahi kapal perang AS yang tahun lalu dalam upaya menantang klaim teritorial China.

China mengklaim sebagian besar perairan yang kaya sumber energi itu. Laut China Selatan juga merupakan salah satu jalur perdagangan tersibuk dengan nilai sekitar US$5 triliun setiap tahun. Wilayah erairan ini juga diklaim oleh sejumlah negara, termasuk Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.

Kementerian Transportasi China menggelar "upacara penyelesaian" menandai dimulainya operasi mercusuar setinggi 55 meter di Subi Reef. Konstruksi mercusuar ini dimulai sejak Oktober, menurut laporan Xinhua pada Selasa (5/4).
Kapal perusak rudal AS, USS Lassen pernah berlayar sekitar 12 mil laut dari Subi Reef pada akhir Oktober lalu, menyebabkan kemarahan China yang menyebut tindakan AS "sangat tidak bertanggung jawab."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subi Reef merupakan terumbu karang yang dibangun sebagai pulau buatan oleh China selama lebih dari setahun.

Sebelum China mengeruk dan mengubahnya menjadi sebuah pulau, Subi Reef dapat tenggelam pada saat air pasang. Berdasarkan Konvensi PBB tentang hukum laut, batas 12 mil laut tidak dapat diatur di sekitar pulau buatan yang dibangun di atas terumbu karang yang sebelumnya tenggelam.
Pemerintah China menyatakan sebagian besar pembangunan di kawasan Laut China Selatan dirancang untuk memenuhi kewajiban internasional terkait keselamatan maritim, upaya pencarian dan penyelamatan serta penelitian ilmiah.

Xinhua melaporkan mercusuar yang memancarkan lampu pada malam hari ini "dapat menyediakan layanan navigasi yang efisien seperti memposisikan referensi, memandu rute, dan memberikan informasi keselamatan navigasi untuk kapal, yang dapat meningkatkan manajemen navigasi dan tanggap darurat."

Dalam laporannya, Xinhua menyebut Laut China Selatan sebagai daerah maritim dan area pemancingan utama.

"Namun, kepadatan lalu lintas, kondisi navigasi yang kompleks, kurangnya layanan bantuan dan kehadiran pasukan mengancam keselamatan navigasi dan menghambat pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah ini," tulis Xinhua.

China memiliki proyek mercusuar di dua daerah lainnya, yakni di Cuarteron Reef dan Johnson South Reef. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER