Jakarta, CNN Indonesia -- Panama Papers memuat bocoran dokumen-dokumen yang sebenarnya adalah rahasia umum namun sulit untuk dibuktikan. Orang-orang kaya sejak lama menyembunyikan harta mereka di negara-negara asing, yang dikenal dengan surganya pajak.
Mengutip laporan
Newsweek pekan ini, ada kekayaan global antara US$21-32 triliun pada 2010 yang diinvestasikan tanpa sama sekali tersentuh pajak di lubang hitam finansial yang dikenal dengan "surga pajak".
Sejak tahun 1970-an, jurnalis investigasi, ahli keamanan nasional dan badan pajak mulai menyadari modus penggelapan pajak dan pencucian uang di berbagai negara, dilakukan oleh kelompok elite melalui bank swasta, firma hukum dan konsultan investasi.
Ada 136 negara surga pajak versi Financial Secrecy Index tahun 2015, sepuluh besarnya menyimpan 61 persen kekayaan konglomerat dunia di luar negara mereka. Panama yang disinggung dalam bocoran terbaru ada posisi 13.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 10 negara surga pajak terbesar dunia:
SwissEkonom AS dari lembaga Tax Justice Network, TJN, menyebut Swiss sebagai "
mbahnya surga pajak."
Pada September 2015, Asosiasi bankir Swiss melaporkan bank-bank di negara itu menyimpan dana hingga US$6,5 triliun, 51 persen di antaranya dari luar negeri. Hal ini menjadikan Swiss sebagai rajanya manajemen aset lintas-perbatasan, dengan menguasai 28 persen pasar.
 Swiss menjadi negara nomor wahid surga pajak dunia. (Mike Hewitt/Getty Images) |
Kerahasiaan pemilik rekening di Swiss sangat rapat. Swiss beberapa kali membuat kompromi terkait hukum kerahasiaan di negara mereka, berkat tekanan internasional, namun masih dianggap sangat ketat.
Swiss juga telah berkomitmen dalam Standar Pelaporan Umum, CRS, untuk berbagi informasi global di bawah Organisation for Economic Co-operation and Development, OECD, namun baru akan diimplementasikan pada 2018.
Hong KongHong Kong adalah salah satu surga pajak dengan perkembangan tercepat saat ini. Industri manajemen investasi di wilayah otonomi China ini mengatur laju dana hingga US$2,1 triliun pada April 2015 dan lebih dari US$350 miliar untuk aset-aset bank swasta.
Hong Kong memiliki bursa saham terbesar kedua di Asia setelah Tokyo, ketiga setelah New York dan London dalam hal ekuitas dan penawaran saham perdana.
Pada 2015, Hong Kong merupakan wilayah yang padat dengan orang kaya yang memiliki harta lebih dari US$100 juta. Para konglomerat di Hong Kong jumlahnya 15,3 per 100 ribu kepala keluarga.
Hong Kong menolak menandatangani CRS dan enggan berbagi informasi keuangannya dengan negara lain. Di bawah kendali China, Hong Kong memegang kebijakan
bearer share yaitu merahasiakan nama pemilik saham perusahaan, sehingga rawan digunakan sebagai kendaraan kriminal.
Amerika SerikatAmerika Serikat memberikan fasilitas kerahasiaan yang beragam dan bebas pajak bagi warga asing, baik di tingkat federal maupun negara bagian.
AS memang terkenal sebagai pionir dalam menentang yurisdiksi kerahasiaan finansial asing, agresif menentang pembangunan perbankan Swiss dan menggubah aturan pajak asing yang dikenal dengan Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA), namun juga membatasi informasi finansial ke negara lain. Hal ini menjadikan AS sebagai salah satu surga pajak.
 Amerika Serikat adalah surga pajak, terutama di beberapa negara bagiannya. (Reuters/Brendan McDermid) |
SingapuraBerdasarkan Boston Consulting Group tahun 2015, Singapura menyimpan seperdelapan saham global dari total kekayaan
offshore. Laporan IMF tahun 2014 memperkirakan, lebih dari 95 persen bank di Singapura terafiliasi dengan bank asing, menegaskan ketergantungan negara ini akan uang asing dan
offshore.
Singapura adalah pusat perdagangan komoditas terbesar dan di tahun 2014 negara ini merebut posisi Tokyo sebagai pusat perdagangan saham terbesar Asia, dan ketiga dunia setelah London dan New York.
Seperti Hong Kong, Singapura enggan mereformasi rezim kerahasiaan perusahaan di negaranya dan tidak tertarik mengungkapkan kepemilikan perusahaan asing.
CaymanCayman memiliki aset perbankan senilai US$1,4 triliun pada Juni 2014 dan menampuung 11 ribu dana dengan aset bersih senilai US$2,1 triliun.
Negara ini memiliki 22 bank, lebih dari 140 perusahaan
trust dan 95.000 perusahaan terdaftar. Cayman adalah pemimpin dalam domisili
hedge fund dunia dan kedua untuk perusahaan asuransi captive.
Cayman terkenal dengan kerapatan informasinya soal kepemilikan saham dan perusahaan. Membocorkan identitas pemilik saham di Cayman, atau bahkan menanyakannya, bisa berakhir di penjara di negara ini.
LuksemburgLuksemburg menganggap penting kerahasiaan perbankan. Pelaku pembocoran data di negara ini bisa dipenjara.
Luksemburg adalah pusat perbankan swasta dan manajemen kekayaan paling penting di Zona Euro, dengan 143 bank di dalamnya mengatur aset senilai US$800 miliar, lebih dari US$300 miliar di antaranya berada di sektor rahasia.
Negara ini merupakan pusat dana investasi kedua terbesar setelah Amerika Serikat. Manajemen dana di Luksemburg, dengan aset senilai lebih dari US$2,5 triliun, adalah bagian terpenting dari perbankan negara ini.
LibanonKisruh politik dan militer di Libanon terbukti tidak menganggu sektor finansial negara ini.
Sektor layanan keuangan
offshore Beirut telah berkembang rata-rata hampir 12 persen per tahun sejak 2006, dengan deposito perbankan diperkirakan mencapai US$175 miliar di akhir 2014.
Di saat negara-negara lain mulai mengendurkan kerahasiaan finansial mereka, Libanon tidak bergeming.
JermanJerman adalah wadah surga bagi jarahan para diktator, aset-aset jaringan organisasi kriminal dan kejahatan pajak serta aliran dana haram lainnya dari seluruh dunia.
Dalam laporan TJN tahun 2015 berjudul Tax Haven Germany, di negara itu terdapat aset rahasia milik warga non-Jerman yang bernilai antara €2,5-€3 triliun per Agustus 2013.
Walau Jerman mulai berkomitmen pada perjanjian anti-pencucian uang internasional, namun masih banyak celah di negara ini.
Jerman juga memberlakukan
bearer-shares, yaitu saham tak bernama, yang menjadi alasan utama orang-orang kaya menanamkan dananya di negara itu.
 Dubai merupakan surga pajak karena pajak murah dan stabilitas politik dan ekonomi negara itu. (Pixabay) |
BahrainBahrain yang mulai mengalami penurunan pemasukan di sektor perminyakan kini mulai mengandalkan jasa usaha
offshore.
Negara ini dikenal sebagai "pulau ramah" bagi bank dan usaha. Sektor finansial di Bahrain menyumbang 25 persen dari GDP dan mempekerjakan 14 ribu orang.
Bahrain merupakan pusat perbankan Islami di dunia. Sektor ini berkembang pesat dengan total aset meningkat dari US$1,9 miliar di tahun 2000 menjadi US$25,4 miliar pada November 2014, dari total aset sektor perbankan yaitu US$189 miliar.
Di negara ini tidak ada pajak pendapatan perusahaan, pajak pendapatan individu atau pajak pertambahan nilai. Bahrain juga memiliki perjanjian pajak dengan banyak negara maju.
DubaiDubai telah dikenal sebagai negara surga pajak dengan kerahasiaan nasabah yang ketat.
Dubai memiliki zona perdagangan bebas, lingkungan pajak-rendah dan fasilitas kerahasiaan berlapis serta penegakan hukum finansial yang longgar.
Sebagai tambahan, Dubai memiliki budaya "jangan bertanya, jangan melihat" untuk regulasi komersial dan finansial.
Negara ini menarik aliran dana dalam jumlah besar dari para kriminal kakap. Dana yang masuk ke Dubai bisa kembali ke pemiliknya dalam bentuk uang tunai atau emas batangan.
Seperti halnya Swiss, Dubai jadi favorit karena negara cenderung stabil secara politik dan ekonomi, terbebas dari hiruk pikuk keamanan di kawasan Timur Tengah, terutama saat revolusi Arab atau Arab Spring tahun 2011.
(den/stu)