Ribuan Demonstran Islandia Tuntut Pemerintah Mundur

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 08 Apr 2016 08:13 WIB
Terkait bocoran Panama Papers, pengunduran diri Sigmundur David Gunnlaugsson dari jabatan perdana menteri rupanya tak memuaskan warga Islandia.
Demonstran ketika menuntut pengunduran diri Gunnlaugsson pada Selasa (5/4). (Reuters/Stigtryggur Johannsson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengunduran diri Sigmundur David Gunnlaugsson dari jabatan perdana menteri rupanya tak memuaskan warga Islandia.

Pada Kamis (7/4), sekitar 2.000 demonstran kembali turun ke jalan di depan gedung parlemen di Reykjavik, meminta pemerintah Islandia mengundurkan diri terkait bocoran Panama Papers.

Islandia dilanda krisis politik secara tiba-tiba setelah bocoran dokumen dari firma hukum Mossack Fonseca dipublikasikan media. Nama istri Gunnlaugsson disebut Panama Papers memiliki perusahaan di yurisdiksi bebeas pajak (offshore) bernama Wintris Inc. Perusahaan ini memiliki klaim senilai US$4,1 juta dari sejumlah bank Islandia yang gagal.
Gunnlaugsson mundur pada Selasa lalu, menyusul demonstrasi warga Islandia yang menuntut ia mundur. Perdana Menteri interim, Sigurdur Ingi Johannsson, ditunjuk menggantikan Gunnlaugsson hingga pemilu dini dilangsungkan pada musim gugur tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ternyata banyak warga Islandia menganggap pengunduran diri Gunnlaugsson tidak cukup.

Saga Stephensen, 33, yang ikut serta dalam protes Kamis kemarin, mengatakan bahwa pejabat pemerintahan yang lain harus ikut mundur.

“Mereka bersikap seolah tidak ada yang terjadi dan tidak bertanggung jawab dan tidak meminta maaf. Saya muak dengan arogansi mereka,” ujar Stephensen.

“Menunjuk Sigurdur Ingi sebagai perdana menteri bukanlah solusi,” kata Johann Bjornsson, seorang guru berusia 50 tahun. Ia juga menyerukan pemilu sesegera mungkin. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER