Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump kembali menegaskan dia tidak menuntup kemungkinan untuk mencalonkan diri melalui jalur independen.
Trump memang menggunakan Partai Republik sebagai kendaraannya dalam pertarungan bursa calon presiden AS. Namun, di berbagai kesempatan, Trump berulang kali menolak untuk menutup kemungkinan mencalonkan diri melalui jalur independen.
"Saya ingin [mencalonkan diri] melalui Republik. Saya akan mengalahkan Hillary Clinton," katanya dalam wawancara dengan
Fox dalam program "Fox News Sunday," yang akan disiarkan pada Minggu (3/3), namun petikan wawancaranya sudah dirilis sejak Jumat (1/3), dikutip dari
CNN.
Pembawa acara Chris Wallace kemudian menekan Trump untuk secara khusus menolak kemungkinan pencalon diri melalui jalur independen. Terkait hal ini, Trump berkata, "Saya harus melihat dahulu bagaimana saya diperlakukan. Ini sangat sederhana."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam berbagai kampanyenya, Trump memang kerap kali menyebutkan dia tak segan mencalonkan diri lewat jalur independen jika dia tidak memenangkan nominasi capres dari Partai Republik.
Ancaman yang sama juga diluncurkan Trump, jika dia merasa "tidak diperlakukan dengan adil" oleh Komite Nasional Partai Republik.
Pada September lalu, Trump menandatangani janji untuk mendukung siapapun yang nantinya terpilih menjadi perwakilan dari Partai Republik untuk memperebutkan kursi Gedung Putih. Namun, dalam acara
CNN di balai kota pada Selasa (28/3), Trump mengingkari janji itu dan menyatakan hanya akan mendukung dirinya sendiri.
Dua pesaing kuat Trump, Senator Texas Ted Cruz dan Gubernur Ohio John Kasich juga menolak memberikan janji semacam itu.
Meskipun Trump kerap kali memuncaki jajak pendapat nasional sejak dia mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden AS, masih belum dapat diprediksi apakah Trump akan mampu menarik dukungan dari 1.237 delegasi Partai Republik yang dia butuhkan untuk menjadi capres.
Trump juga berulang kali menyatakan tak segan meninggalkan Partai Republik jika para pejabat partai konservatif itu menolak pencalonannya.
(ama)