Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga pria meluncurkan serangan bom bunuh diri di sebuah kantor polisi di wilayah pedesaan Rusia selatan pada awal pekan ini.
Serangan itu terjadi di sebuah desa di wilayah Stavropol, dekat dengan wilayah Kaukasus Utara yang mayoritas dihuni oleh warga Muslim. Di wilayah ini, kerap terjadi serangkaian serangan bom mobil dan penembakan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis yang berupaya membentuk kekhalifahan.
"Serangan terjadi di kantor polisi regional," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Stavropol.
"Salah satu penyerang meledakkan dirinya, dua orang lainnya tewas," ujar juru bicara yang tak dipublikasikan namanya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini belum ada laporan korban luka maupun korban jiwa atas insiden ini. Polisi di daerah tersebut diminta waspada.
Terdapat sejumlah laporan berbeda soal serangan ini. Kantor berita Rusia, mengutip sumber polisi yang tak disebutkan namanya menyatakan tiga pelaku bom bunuh diri berhasil meledakkan diri mereka, namun jumlah penyerang empat orang.
Reuters hingga saat ini belum dapat mengkonfirmasi serangan ini.
Juru bicara kementerian dalam negeri menyatakan pihak berwenang telah merespon serangan dengan mengaktifkan "Rencana Benteng," yang berarti polisi meningkatkan kesiapan setara militer atas kemungkinan adanya serangan lanjutan.
Rekaman video dari saksi mata di tempat kejadian yang diunggah di portal berita lifenews.ru menunjukkan adegan serangan pintu masuk kantor polisi yang telah hangus dan puing yang bertebaran di sekitarnya, sementara bunyi alarm terus terdengar.
Pria anonim yang membuat rekaman tersebut menyatakan terdapat lima ledakan dan tembakan senapan otomatis dalam serangan ini.
(ama/stu)