Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, gempa susulan yang terjadi di Kumamoto Prefecture, Kyushu, Jepang, Jumat (15/4) dini hari waktu setempat menewaskan 18 orang. Selain korban tewas, sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka.
Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita kepada korban dan keluarga korban. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari KBRI Tokyo, ada dua mahasiswa Indonesia yang mengalami luka-luka.
“Kedua WNI sudah mendapat penanganan medis dan berangsur pulih kembali,” kata Lalu dalam siaran pers kepada media hari ini, Sabtu (16/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu menjelaskan, WNI yang sudah kembali ke rumah kemarin karena peringatan sudah dicabut, saat ini kembali lagi mengungsi ke tempat yang telah ditentukan. Tim KBRI Tokyo juga telah berada di titik evakuasi untuk memberikan bahan makanan dan keperluan darurat lain bagi WNI.
KBRI Tokyo, lanjut Lalu, akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta jaringan masyarakat Indonesia di Jepang untuk memonitor perkembangan situasi pasca gempa.
Diberitakan sebelumnya, gempa susulan berkekuatan 7,3 skala richter yang melanda Jepang bagian selatan pada Sabtu (16/4) menewaskan sedikitnya 20 orang, melukai lebih dari 1.000 orang dan menjebak sejumlah warga di reruntuhan bangunan. Gempa ini terjadi hanya berselang satu hari dari gempa di kawasan sama di Jepang, yang menewaskan sembilan orang.
(rdk)