Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan tsunami di Jepang dicabut hanya beberapa saat usai dicetuskan. Peringatan itu merupakan dampak dari gempa 7,1 SR yang menghantam Jepang, Sabtu (16/4) pagi waktu setempat.
Pusat gempa berlokasi di dekat Kumamoto dan diperkirakan pada kedalaman 10 kilometer, menurut catatan uS Geological Survey yang dikutip kantor berita Reuters.
Peringatan tsunami dikeluarkan oleh Japan Meteorological Agency tak lama setelah gempa terasa. Masyarakat diminta menghindari area pesisir, terutama di Ariake dan Yatsushiro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, belum ada laporan soal dampak dari gempa yang sempat membuat masyarakat diminta meninggalkan area pesisir itu. Beberapa bangunan rusak dan jalanan terbelah, namun belum ada kepastian soal jumlah maupun korban luka.
Gempa itu terjadi masih dalam selang 24 jam dari guncangan yang menewaskan sembilan orang dan membuat setidaknya seribu warga luka di areal yang sama. Sebelumnya, area itu juga diguncang gempa 6,4 SR.
"Gempa pada Kamis itu mungkin merupakan peringatan untuk yang satu ini," kata Shinji Toda, profesor di Tohoku University pada media NHK.
Sebelumnya NHK juga melaporkan, akan ada gulungan ombak setinggi satu meter yang berpotensi menyebabkan tsunami setelah gempa yang terbaru. Belakangan itu tidak terbukti dan peringatan tsunami kemudian dicabut.
Jepang sedang banyak diguncang gempa beberapa saat belakangan. Masih Sabtu (16/4), gempa berkekuatan 5,8 SR juga dirasakan. Listrik di beberapa area padam, termasuk di RS.
Beruntung gempa itu belum sampai berkekuatan 9 SR seperti yang pernah terjadi pada Maret 2011. Gempa saat itu menimbulkan tsunami dan kerusakan nuklir di Fukushima. Sekitar 20 ribu orang jadi korban.
(rsa/rsa)