WNI Berhasil Diselamatkan dari Daerah Kepungan ISIS di Suriah

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2016 13:55 WIB
Setelah berbulan-bulan terkepung ISIS di Suriah, seorang WNI, Casih binti Waan, akhirnya dipastikan akan kembali ke Indonesia pada Senin (25/4) mendatang.
Seorang TKI asal Subang, Casih binti Waan, berhasil diselamatkan dari daerah kepungan ISIS di Suriah dan akan dipulangkan pada Senin (25/4). (Dok. KBRI Damaskus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah berbulan-bulan terkepung ISIS di daerah Deir Ezzor, Suriah, seorang  warga negara Indonesia, Casih binti Waan, akhirnya dipastikan akan kembali ke Indonesia pada Senin (25/4) mendatang.

Upaya penyelamatan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus ini bukan hal mudah. Semua bermula dari laporan permohonan dari majikan Casih, Tsair bin Samalut, pada Desember lalu untuk memulangkan TKI itu karena kontrak kerjanya sejak 2011 sudah selesai.

Namun, jalur darat melalui Deir Ezzor, tempat Casih bekerja, diputus dan dikepung oleh ISIS. KBRI Damaskus lantas mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Suriah agar dapat membantu penjemputan Casih dari Deir Ezzor menggunakan fasilitas militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berselang satu bulan, tepatnya pada Januari 2016, TKI asal Subang, Jawa Barat, itu berhasil dievakuasi menggunakan helikopter tentara Suriah menuju tempat aman di Hasakah. Sayangnya, tentara tak mengizinkan Samalut menaiki helikopter itu.

"Saya sendirian naik helikopter tentara Suriah. Majikan tidak boleh ikut," tutur Casih kepada Pejabat Konsuler II merangkap Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM. Sidqi, seperti tertera dalam siaran pers yang diterima CNN Indonesia pada Rabu (20/4).

Menurut keterangan intelijen Suriah yang dihimpun oleh KBRI Damaskus, Samalut akhirnya ditangkap oleh ISIS.

"Kalau sudah ketahuan bekerja sama dengan tentara Suriah, seseorang dianggap "musuh" oleh ISIS," kata Sidqi.

Setelah satu pekan menginap di salah satu hotel di Hasakah, Casih diterbangkan ke Damaskus menggunakan maskapai swasta Cham Wings Air dan tiba di tempat perlindungan KBRI pada 14 Januari lalu.

Casih pun akan dipulangkan ke Indonesia dalam repatriasi gelombang ke-274 bersama 50 WNI lainnya dari Suriah. Namun hingga kini, Casih belum menerima gajinya selama lima tahun bekerja lantaran majikan dan keluarganya tidak selamat di Deir Ezzor.

"KBRI Damaskus selama berbulan-bulan terus menelusuri keberadaan majikan dan mengejar hak-hak Casih bt Waan. Namun, berdasarkan informasi dari jaringan intelijen Pemerintah Suriah, Tsair bin Samalut dan keluarganya diberitakan tidak selamat di Kota Deir Ezzor. Terlebih lagi setelah majikan Tsair bin Samalut diketahui ISIS bekerja sama dengan Tentara Suriah dalam menyelamatkan Casih bt Waan keluar dari Kota Deir Ezzor," tulis KBRI Damaskus.

Casih berharap pemerintah Indonesia dapat menaruh perhatian pada gajinya yang belum dibayarkan. Dengan gaji sebesar US$150 per bulan, Casih seharusnya mendapat US$9000 (setara Rp117 juta) selama lima tahun bekerja. Namun ia belum menerima sedikit pun dari jumlah tersebut.

"Prioritas KBRI Damaskus adalah menyelamatkan nyawa WNI di Suriah. Adapun perihal gaji Casih bt Waan, kami berharap BNP2TKI dapat mengeluarkan santunan pengganti gaji kepada Casih bt Waan sesuai peraturan yang berlaku," ujar AM Sidqi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER