Jerman Pertimbangkan Cabut Kewarganegaraan Militan ISIS

Hanna Azarya Samosir/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2016 11:20 WIB
Koalisi berkuasa di Jerman berencana untuk mencabut kewarganegaraan warganya yang menjadi militan ISIS guna mencegah mereka kembali ke negara itu.
Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi berkuasa di Jerman berencana untuk mencabut kewarganegaraan warganya yang menjadi militan ISIS guna mencegah mereka kembali ke negara itu.

"Untuk mencegah jihadi kembali ke Jerman, kami ingin mempertimbangkan kemungkinan legal untuk mencabut kewarganegaraan Jerman jika mereka bertempur untuk milisi teroris di luar negeri dan memiliki kewarganegaraan lain selain Jerman," demikian kutipan dokumen draf yang dilihat oleh Reuters pada Rabu (20/4).

Merujuk pada data badan intelijen domestik, lebih dari 800 orang hijrah dari Jerman menuju Suriah dan utara Irak selama beberapa tahun belakangan. Sekitar 70 persen yang kembali ke tanah air mereka sudah mengikuti pelatihan militer dan berperang di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, koalisi berkuasa juga mempertimbangkan mencabut kartu identitas dan paspor dari semua warga negara Jerman yang mendukung ISIS guna mencegah mereka bepergian ke daerah basis kelompok militan itu.

Pertimbangan lain untuk mencegah terorisme adalah dengan memberikan tanda elektronik pada orang-orang yang kembali dari medan pertempuran ISIS.

"Orang yang diperkirakan oleh aparat keamanan kami dapat merencanakan serangan signifikan karena mereka mendukung aktivitas teroris harus tetap berada di bawah radar aparat keamanan," demikian kutipan dokumen itu.

Koalisi berkuasa bahkan ingin mempermudah proses penyitaan aset jika ada kecurigaan aktivitas teroris.

Untuk mencegah beredarnya pengaruh paham ekstremis Islam maupun sayap kiri dan kanan, koalisi berkuasa juga mempertimbangkan peningkatan jumlah kamera pengawas.

Perbincangan mengenai penambahan jumlah kamera pengawas ini menyebabkan kontroversi di Jerman. Masyarakat masih mengingat polisi rahasia Stasi dan jaringan informan komunis yang pernah meresahkan warga di Jerman timur. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER