Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Turki menembakkan roket ke wilayah Suriah yang berada di bawah kontrol ISIS, sebagai balasan serangan ke kota perbatasan Turki, Kilis, selama tiga hari berturut-turut.
Tidak ada korban di Kilis setelah beberapa roket jatuh di lapangan kosong, menurut Mayor Hasan Kara dari militer Turki.
"Kami tidur dengan suara roket dan kami bangun dengan suara roket," kata Kara kepada Reuters melalui telepon, Rabu (13/4).
Kilis adalah tempat pengungsian bagi sekitar 110 ribu pengungsi Suriah dan sering dijadikan target sasaran dari daerah yang dikuasai oleh ISIS di perbatasan Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, pada hari Selasa (12/4) mengatakan sejauh ini 21 orang terluka dalam insiden di Kilis. Sumber dari rumah sakit mengatakan salah satu dari korban yang terluka telah tewas.
Pada Maret lalu, dua orang tewas, termasuk anak-anak, akibat serangan roket.
Turki menghadapi berbagai ancaman keamanan. Sebagai bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat, Turki ikut menggempur ISIS di Suriah dan Irak.
Sementara itu, Turki juga melawan militan Kurdi di wilayah tenggara sejak gencatan senjata yang disepakati 2,5 tahun lalu mandek, memicu gelombang kekerasan terburuk sejak 1990.
(stu)