Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, akan mengumumkan rencana penambahan pasukan khusus ke Suriah sebanyak 250 tentara untuk menggempur ISIS. Penambahan tentara ini akan membuat pasukan khusus AS di Suriah berjumlah 300 personel.
Seperti dilansir
Reuters, Obama akan mengumumkan penambahan personel ini di Hanover, Jerman, pada Senin (25/4), sehari setelah ia mendiskusikan krisis Suriah dengan Kanselir Angela Merkel.
Hingga kini, ISIS masih menguasai kota-kota besar di Irak dan Suriah, seperti Mosul dan Raqqa, menebar ancaman ke mancanegara, bahkan mengklaim sejumlah serangan besar layaknya di Paris dan Brussels.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini membuat Obama memutuskan untuk mengirimkan 50 personel pasukan khusus ke Suriah tahun lalu. Menurut beberapa pejabat AS, pengiriman pasukan khusus ini lebih menekankan pada upaya kontraterorisme ketimbang meredam situasi perang.
Saat pertama kali menjabat sebagai Presiden AS pada 2008, Obama bertekad untuk meredam perang di Timur Tengah. Namun setelah itu, ia menekankan pentingnya mengirimkan pasukan untuk membantu penyelesaian konflik di Irak, Suriah, dan Afghanistan.
Obama baru saja menyelesaikan rangkaian kunjungannya ke Riyadh, di mana Arab Saudi menyampaikan kekhawatiran terhadap komitmen AS dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah yang dianggap mulai berkurang.
Setelah pertemuan dengan para pejabat Saudi, Obama justru mengenyampingkan pertanyaan mengenai penambahan jumlah tentara pasukan khusus di Suriah dengan mengatakan bahwa "Tidak ada pilihan yang baik" jika perundingan damai tak tercapai.
Obama menjelaskan bahwa koalisi pimpinan AS untuk melawan ISIS sebenarnya sudah mengalami perkembangan pesat dalam menjalankan misi untuk merebut kembali wilayah di Suriah dan Irak serta memangkas keuangan kelompok teror tersebut.
"Kami memiliki momentum dan kami harus menjaga momentum itu," katanya.
(ama)