Tiba di London, Obama Bujuk Inggris Tetap Gabung Uni Eropa

Hanna Azarya Samosir/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2016 10:42 WIB
Barack Obama tiba di London dengan satu misi, yaitu membujuk pemilih Inggris untuk tidak keluar dari Uni Eropa, karena dikhawatirkan dapat melemahkan Barat.
Kedatangan Obama ini diperkirakan disambut baik oleh Perdana Menteri David Cameron, tapi dicemooh mereka yang mengatakan bahwa Inggris harus keluar dari Uni Eropa. (Reuters/Rebecca Naden)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tiba di London pada Kamis (21/4) dengan satu misi, yaitu membujuk pemilih Inggris untuk tidak keluar dari Uni Eropa dalam referendum yang dikhawatirkan dapat melemahkan Barat.

"Seperti yang dikatakan oleh presiden, kami mendukung Inggris yang kuat di Uni Eropa," ujar wakil penasihat keamanan nasional AS, Ben Rhodes, kepada awak media sesaat sebelum Obama memulai kunjungan ke Inggris.

Obama diperkirakan akan meminta para pemilih Inggris untuk bertahan di Uni Eropa demi kesejahteraan Inggris, hubungan spesial dengan AS, dan kohesi Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Reuters, pemerintah AS serta banyak bank dan perusahaan di negara Paman Sam itu, khawatir keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan melepaskan gejolak pasar, mengurangi pengaruh Inggris, merusak status London sebagai ibu kota finansial global, melumpuhkan UE, dan membahayakan keamanan Barat.

Kedatangan Obama ini diperkirakan akan disambut baik oleh Perdana Menteri David Cameron, tapi dicemooh oleh mereka yang menilai bahwa Inggris harus keluar dari Uni Eropa.

Hingga kini, jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih condong untuk mempertahankan posisi Inggris di dalam UE dalam referendum yang akan digelar pada 23 Juni mendatang. Namun, masih banyak juga warga yang belum menentukan pilihan.

Ketika ditanya mengenai pandangan Obama, Cameron mengatakan kepada parlemen, "Secara pribadi, saya yakin kita harus mendengarkan nasihat dari teman-teman dan negara lain dan saya sangat sulit menemukan pemimpin dari negara-negara sahabat yang berpendapat kita harus keluar."

Cameron mengatakan bahwa dengan menghadapi agresi Presiden Rusia, Vladimir Putin, sekarang bukan waktu yang tepat untuk keluar dari UE.

Selain itu, bagi sekutu terdekat mereka, keanggotaan dalam Uni Eropa menguatkan pengaruh Inggris, memfasilitasi berbagai perusahaan AS, dan memperkokoh blok 28 negara yang dianggap Washington sebagai pilar stabilitas usai era Perang Dunia II.

Namun, penentang UE mengatakan bahwa keanggotaan itu membelenggu Inggris sehingga menjadi eksperimen gagal dari integrasi Eropa. Jika bebas dari belenggu itu, Inggris dapat menjadi negara makmur dan pedagang tunggal.

Wali Kota Inggris, Boris Johnson, mengatakan bahwa ia tidak mau didikte oleh orang Amerika mengenai keanggotaan di UE.

"Presiden Obama harus berhenti campur tangan. Ini adalah campur tangan yang tidak dikehendaki dari presiden Amerika yang paling anti-Inggris. Untungnya, ia akan segera lengser," katanya. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER