Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pencari suaka di Swiss menurun sebanyak 25 persen di Maret lalu. Ini mencerminkan tren yang sama di Jerman, di tengah upaya Eropa membendung arus imigran dari Afghanistan, Irak, dan Suriah.
Sebanyak 1.992 permintaan suaka terdaftar di Swiss, sekitar 25 persen lebih sedikit dari Januari. Permintaan suaka secara umum menurun sejak November 2015 lalu.
Jerman, yang terkena dampak terbesar dari gelombang imigran Eropa tahun lalu, mengatakan para imigran yang datang lewat Austria menurun tujuh kali lipat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditutupnya perbatasan jalur Balkan dan perjanjian Uni Eropa dengan Turki untuk mengembalikan para imigran telah berkontribusi untuk menurunkan jumlah pencari suaka ini.
Walaupun Swiss bukan anggota Uni Eropa tetapi mereka ikut dalam kebijakan imigrasinya.
"Alasan untuk perkembangan ini adalah imigran yang terus-menurus menurun melalui rute Balkan," kata kantor imigrasi Swiss pada rangkuman awal tahun 2016. "Sejak Maret, negara-negara yang terkena dampak dari jalur Balkan membuat lalu lintas transit macet."
Meskipun jumlah pencari suaka menurun, pejabat Swiss mengatakan perkembangan di daerah konflik tidak menentu. Sementara itu perundingan damai PBB dilanjutkan Rabu di tengah gencatan senjata di Suriah, dan secara umum situasi imigrasi "mudah berubah dan sulit untuk diramalkan.”
Pada Rabu (13/4) Uni Eropa mengatakan jumlah "mengkhawatirkan" imigran berkumpul di Libya untuk menyeberang ke Mediterania, kemungkinan akan membuat jumlah imigran meningkat lagi di Eropa.
(stu)