Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat memperingatkan warga negaranya yang berada di Turki mengenai adanya ancaman teroris di daerah wisata negara tersebut.
Sejak awal tahun, Turki tercatat telah diserang oleh teroris lewat empat aksi bom bunuh diri. Terakhir, aksi itu dilakukan di Istanbul, bulan lalu.
Dua pemboman disebut-sebut dilakukan oleh kelompok ISIS, sementara militan Kurdi telah mengaku bertanggung jawab atas dua lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah AS terus menerima indikasi kuat bahwa kelompok teroris sedang mencari peluang untuk menyerang tujuan wisata populer yang ada di Turki," tulis Kedutaan Besar AS di Ankara dalam pesan elektronik yang dikirimkan ke warga mereka, seperti dikutip
Reuters.
"Wisatawan asing di Turki secara jelas telah menjadi sasaran organisasi teroris," tulis pesan yang dinamai sebagai 'Pesan Darurat' itu.
Bulan lalu, sebuah serangan terjadi di distrik perbelanjaan utama di Istanbul. Kala itu, tiga warga Israel, dua warga AS dan satu orang warga Iran. Sebuah serangan terpisah juga terjadi di tempat bersejarah di jantung kota Turki.
Turki memang sedang menghadapi ancaman keamanan. Sebagai salah satu negara bagian dari koalisi melawan ISIS yang dipimpin AS, Turki kerap menjadi sasaran teroris karena bertetangga dengan Suriah dan Irak. Tak hanya itu, Turki kini juga sedang berperang melawan gerilyawan Kurdi di sebelah tenggara wilayahnya.
(meg)