Jakarta, CNN Indonesia -- Delapan militan Taliban tewas seketika setelah bom bunuh diri mereka meledak tak sesuai dengan rencana di Kunduz, Afghanistan, sesaat sebelum menuju ke salah satu tempat ramai untuk melancarkan serangan.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan bahwa sel Taliban tersebut kemungkinan berada di bawah Mullah Wali, seorang komandan lokal. Mereka diberi tugas untuk "mengatur beberapa serangan teroris di Provinsi Kunduz."
Namun, salah satu rompi peledak yang sudah dipersiapkan ternyata meledak di tempat persembunyian mereka di Desa Nahar Kohna sebelum para jihadi itu merampungkan semua misi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan itu memicu meledaknya alat lain yang sudah dipersiapkan. Semua militan yang ada di tempat persembunyian itu pun tewas.
Sementara itu menurut
RT, serangan Taliban di Kunduz sendiri memang meningkat setelah kelompok itu mengumumkan dimulainya penyerbuan musim semi tahunan mereka pada awal bulan ini.
Tahun lalu, Taliban berhasil mengambil alih Kunduz, kota terbesar kelima di Afghanistan. Kunduz merupakan daerah urban pertama yang jatuh ke tangan Taliban setelah invasi Amerika Serikat pada 2001.
Butuh waktu dua pekan pertempuran dan bantuan pasukan operasi khusus AS untuk merebut kembali Kunduz. Kini, pertempuran di kota dan provinsi sekitar Kunduz terus berlanjut.
(ama)