Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Turki menangkap 15 orang yang terkait dengan serangan bom bunuh diri di wilayah barat laut kota Bursa. Serangan yang dilakukan oleh seorang wanita yang meledakkan dirinya ini melukai delapan orang yang berada di dekat lokasi kejadian.
Dilaporkan
Reuters pada Kamis (28/4), serangan yang terjadi pada Rabu (27/4) itu menandai bom bunuh diri ke lima di pusat kota di Turki sepanjang tahun ini.
Sejumlah stasiun televisi Turki,
TRT dan
CNN Turk, mengutip Menteri Dalam Negeri Efkan Ala menyatakan bahwa sejumlah bukti menunjukkan keterkaitan serangan ini dengan sebuah kelompok militan. Namun, Ala tidak memberikan rincian lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lima belas orang telah ditangkap karena terkait dengan serangan di Bursa. Terdapat indikasi kuat bahwa [serangan] ini terkait ke sebuah kelompok," ujar Ala.
Beberapa orang yang ditangkap berasal dari luar kota Bursa, dan diselidiki di markas polisi setempat.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Sebelumnya, dua serangan di Istanbul tahun ini, disebut-sebut dilakukan oleh ISIS. Sementara, dua serangan bom bunuh diri lainnya di ibu kota Ankara diklaim oleh kelompok militan Kurdi.
Turki juga menghadapi serangan dari kelompok kiri, sebagian besar menargetkan polisi dan pasukan keamanan.
Serangan di Bursa terjadi sehari setelah Amerika Serikat memperingatkan warganya di Turki soal ancaman serangan teroris di sejumlah kawasan wisata Turki.
Bursa merupakan kota terbesar keempat di Turki dan sebuah pusat industri yang menghubungkan langsung ke perbatasan Istanbul dan Laut Marmara.
Meskipun tidak menjadi tujuan utama wisata di negara itu, Bursa menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat menarik pengunjung asing dengan kemegahan arsitektur peninggalan zaman Ottoman.
(ama)