Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Turki mengklaim berhasil menghancurkan peluncur rudal milik kelompok militan ISIS di Suriah, yang terletak sekitar 20 km dari kota perbatasan Kilis. Wilayah ini kerap dihujani roket oleh Turki.
Dilaporkan
Al-Arabiya pada Senin (25/4), militer Turki mengungkapkan bahwa peluncur rudal itu ditempatkan 6 kilometer dari perbatasan. Selain menghancurkan peluncur rudal, militer Turki juga mengklaim bahwa delapan militan ISIS tewas dalam serangan itu.
Pada hari yang sama, kantor berita Turki,
Anatolia, juga melaporkan bahwa Turki telah menewaskan 900 terduga anggota ISIS dalam berbagai serangan artileri dan udara sejak Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anatolia merinci bahwa serangan udara Turki menewaskan 492 "teroris" sejak 9 Januari 2016, sementara 370 terduga militan lainnya tewas akibat serangan artileri Turki, yang juga menghancur sebuah gudang senjata.
Sejak sejumlah serangan meletus di ibu kota Istanbul, termasuk dua bom bunuh diri yang menargetkan wisatawan asing, Turki mulai gencar meluncurkan serangan terhadap kelompok militan itu di Suriah.
Ankara juga memberi akses kepada jet tempur AS, yang termasuk dalam koalisi serangan terhadap ISIS, untuk menggunakan pangkalan udara di wilayah selatan Turki.
Turki sendiri memulai serangan udara menyusul serangan bom bunuh diri pada Juli tahun lalu, yang diduga dilakukan oleh ISIS. Serangan itu menewaskan 34 orang di kota perbatasan Suruc.
Dalam beberapa pekan terakhir, kota perbatasan Kilis, Turki, kerap diberondong serangan roket Turki yang terbang melewati perbatasan.
Terduga Militan DideportasiTurki juga menyatakan berhasil mendeportasi lebih dari 3.300 orang asing, yang dicurigai terkait dengan kelompok militan, khususnya ISIS. Sementara, 41 ribu warga asing lainnya dilarang memasuki Turki karena dicurigai terkait dengan terorisme.
Juru bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, mengungkapkan bahwa otoritas Turki juga mewawancarai sekitar 9.500 orang yang tiba di Turki. Sebanyak 2.000 di antaranya gagal memasuki Turki.
Kalin juga memaparkan bahwa sekitar 2.770 tersangka, termasuk 1.232 warga asing, ditangkap dalam penyerbuan daerah itu oleh militer Turki. Sebanyak 954 tengah menunggu sidang.
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Para pejabat Turki menolak untuk memberikan rincian soal identitas tersangka militan atau pun asal negara mereka.
(ama/den)