Jakarta, CNN Indonesia --
Seorang politisi sayap kanan dari Partai Demokrat Swedia, Lennart Karlsson, rehat sejenak dari dunia politik setelah diduga melontarkan ancaman melakukan serangan bom bunuh diri di sebuah masjid.Hal ini terungkap dalam salah satu situs anti-rasis bernama "Not racist but…" yang melansir bahwa Karlsson terpantau menulis beberapa komentar bernada Islamofobia dengan nama samaran di berbagai laman.
“Saya akan pergi ke masjid dengan rompi penuh amunisi,” tulisnya dengan nama samaran UNObserver.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir AFP, Karlsson sudah mengakui bahwa nama samaran tersebut merupakan miliknya yang diretas. Setelah itu, radio publik Swedia,
SR, melaporkan bahwa rapat Partai Demokrat Swedia regional pada Rabu (27/4) memutuskan untuk menghentikan Karlsson dari politik. Kasus ini pun akan ditransfer ke kantor partai nasional.
Dalam wawancara dengan harian
Jonkopings Posten pada Selasa (26/4), Karlsson mengatakan bahwa ia meyakini adanya perbedaan dalam kehidupan manusia yang juga berbeda secara genetik terkait dengan kebaikan dan kepandaian mereka.
Dengan nama samaran itu, Karlsson juga diduga menulis bahwa saat ia bekerja di misi Perserikatan Bangsa-Bangsa, ia membantu menghentikan aksi “kekerasan Muslim” di dalam gereja ketika mereka sudah menyalakan api dan membakar orang di dalamnya.
(ama)