Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin oposisi Inggris, Jeremy Corbyn, mengundang kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, untuk bergabung dengannya dalam kunjungan ke sebuah masjid di London.
Trump, pengusaha
real-estate yang kerap memantik kemarahan publik internasional karena komentarnya yang kontroversial, telah berulang kali melontarkan komentar yang bernada anti-Muslim. Menanggapi penembakan massal di sebuah fasilitas penyandang disabilitas di California pada awal Desember 2015, Trump sempat menyerukan agar seluruh umat Muslim dilarang memasuki AS.
Ajakan dari Corbyn tersebut terjadi sehari sebelum parlemen Inggris berdiskusi soal seruan pelarangan Trump untuk mengunjungi Inggris. Padahal, Trump memiliki darah Skotlandia dari ibunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memutuskan untuk mengundang Donald Trump dalam kunjungannya ke Inggris untuk bersama dengan saya dan konstituen saya, karena dia memiliki masalah dengan Meksiko dan dengan umat Islam," kata Corbyn, pada Minggu (17/1).
"Seperti yang Anda tahu, istri saya merupakan warga Meksiko dan konstituen saya sangat, sangat multi-budaya sehingga saya akan mengunjungi masjid dan membiarkannya berdiskusi dengan banyak orang di sana," kata Corbyn menambahkan.
Para pejabat parlemen Inggris dijadwalkan akan berdiskusi pada Senin (18/1) soal petisi yang ditandatangani lebih dari setengah juta warga yang menyerukan pelarangan Trump memasuki Inggris. Diskusi ini tidak akan diikuti dengan pemungutan suara parlemen.
Menanggapi petisi tersebut, Trump mengancam akan membatalkan investasinya di sektor pembangunan lapangan golf di Skotlandia yang bernilai lebih dari 700 juta pound sterling, jika parlemen Inggris memutuskan melarangnya memasuki negara tersebut.
Selain terkenal melontarkan pandangan antiimigran dan anti-Muslim, Trump juga terlibat dalam perdebatan sengit dengan pemerintah Skotlandia terkait proyek peternakan angin lepas pantai di dekat salah satu lapangan golf yang akan dibangun Trump. Proyek yang telah disetujui pemerintah setempat itu membuat Trump geram, hingga dia menelepon mantan menteri utama Alec Salmond dan menyebutkan hal itu "memalukan untuk Skotlandia."
Pada Minggu, Salmond, yang kini menjabat sebagai salah satu anggota parlemen Inggris, menyatakan dia mungkin akan mendukung petisi yang menyerukan Trump dilarang memasuki Inggris.
"Dia ingin melarang semua Muslim ke Amerika Serikat. Saya ingin melarang semua Donald Trump ke Skotlandia," katanya.
(ama/stu)