Bahas Perubahan Konstitusi, Anggota Dewan Turki Baku Hantam

Elvina Rosita | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mei 2016 17:51 WIB
Para anggota dewan saling bertukar bogem mentah, seorang bergeser tulang bahunya. Insiden terjadi dalam rapat rencana pencabutan kekebalan hukum anggota dewan.
Para anggota dewan saling bertukar bogem mentah, seorang bergeser tulang bahunya. Insiden terjadi dalam rapat rencana pencabutan kekebalan hukum anggota dewan. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota parlemen dari kubu pemerintah dan oposisi di Turki baku hantam pada Senin (3/5) dalam pembahasan perubahan konstitusi. Selain bogem, botol pun melayang, membuat beberapa anggota dewan terluka.

Diberitakan Reuters, insiden memalukan itu terekam dan disiarkan di televisi. Peristiwa ini terjadi dalam pembahasan perubahan konstitusi atas usulan pemerintah soal pencabutan kekebalan hukum para anggota dewan.

Sebelumnya pekan lalu, pembahasan masalah ini juga berakhir dengan perkelahian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam cuplikan video, terlihat anggota dewan dari partai pemerintah, AKP, dan partai pro-Kurdi, HDP, berjibaku di ruang parlemen yang sempit setelah sebelumnya terlibat cekcok mulut.

Ketua faksi HDP, Idris Baluken, terluka dan tulang bahunya bergeser akibat perkelahian tersebut.

Beberapa anggota dewan terlihat melompat dari atas meja untuk melayangkan pukulan ke arah kerumunan. Sementara yang lainnya tertangkap kamera melancarkan tendangan. Dari belakang anggota dewan yang lain berusaha menenangkan situasi.

Botol air dan benda lainnya terlihat beterbangan dalam perkelahian terparah di parlemen Turki tersebut, menyiratkan ketegangan politik yang terjadi di negara itu.

Peristiwa ini terjadi di tengah pembahasan rencana penghapusan imunitas anggota parlemen. Usulan ini disampaikan menyusul upaya pemerintah Recep Tayyip Erdogan menyeret beberapa anggota dewan ke pengadilan karena dianggap mendukung kelompok separatis pro-Kurdi di tenggara Turki.

Juru bicara pemerintah, Numan Kurtulmus, mengatakan mereka tidak akan mundur dari rencana tersebut. "Apapun yang terjadi, tuntutan mencabut imunitas tetap akan diajukan ke parlemen," kata dia. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER