Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah nama hotspot wifi yang mencurigakan memicu keterlambatan pesawat di bandara Australia. Puluhan penumpang di dalamnya terpaksa dievakuasi dan pesawat diperiksa.
Diberitakan The Independent, insiden ini terjadi pada Selasa (3/5) dalam penerbangan dari bandara Perth menuju Melbourne.
Penumpang pesawat maskapai Qantas itu mendeteksi wifi dengan nama yang menakutkan, yaitu "Mobile Detonation Device", serupa dengan alat detonator bahan peledak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penumpang ini lantas memberitahu kru dan kapten pilot. Pihak keamanan bandara ketika mendapat laporan langsung memerintahkan 40 penumpang di dalamnya keluar.
Salah seorang penumpang dalam penerbangan nomor QF481 itu, John Vidler, mengatakan kapten memerintahkan pencarian alat yang memancarkan sinyal wifi tersebut.
"Dia mengatakan ada alat di pesawat yang mengeluarkan sinyal wifi dengan nama yang mengancam dan pesawat tidak akan berangkat sampai alat itu ditemukan," kata Vidler.
Bagasi para penumpang di pesawat itu juga diturunkan dan pesawat baru berangkat setelah dirasa aman.
Insiden ini terjadi di tengah kekhawatiran dunia soal serangan teroris yang mengincar pesawat.
Sebelumnya, sebuah pesawat Rusia yang terbang dari Sharm el-Sheikh di Mesir meledak di udara saat melintasi Sinai, menewaskan 224 orang di dalamnya. Serangan ini diklaim ISIS.
Pada Maret lalu seorang pria Mesir mengaku memakai sabuk peledak, berhasil membuat sebuah pesawat mengalihkan penerbangan ke Cyprus. Akhirnya diketahui pria itu berbohong dan hanya ingin ke Cyprus demi bertemu keluarganya.
(den)