Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, memperingatkan kandidat calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump bahwa menduduki kursi kepemimpinan Gedung Putih bukanlah sebuah acara hiburan di televisi. Kritik dari Obama ini terlontar untuk menanggapi berbagai komentar kontroversial yang sering diucapkan Trump dalam berbagai kampanye jelang pemilu
Trump kini menjadi kandidat capres tunggal dari Republik setelah rivalnya, John Kasich, Ted Cruz dan Jeb Bush memutuskan mundur dari bursa capres. Trump kini tengah berusaha menggalang dukungan dan suara bulat dari dalam partainya.
"Ini bukan hiburan. Ini bukan reality show. Ini adalah pertarungan untuk menjadi presiden dari Amerika Serikat," kata Obama dalam paparan media di Gedung Putih, Jumat (6/5), dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kritikan senada juga dilemparkan oleh Jeb Bush yang menyatakan meskipun dia mundur dari bursa capres, dia tidak akan mendukung Trump sebagai capres dari Republik.
"Donald Trump tidak menunjukkan kekuatan karakter. Dia tidak menunjukkan rasa hormat terhadap Konstitusi. Dan, dia bukan konservatif yang konsisten. Alasan ini lah yang membuat saya tidak akan mendukung pencalonannya," kata Bush, sembari menambahkan dia jug atak akan mendukung kandidat capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Namun, pada Jumat lalu Trump mendapat dukungan dari mantan calon presiden Partai Republik, Bob Dole. Dole sendiri mengalami kekalahan dari Bill Clinton pada 1996 dalam pertarungan capres.
Pada Jumat, Trump juga meluncurkan serangan terhadap Clinton dengan mengungkit kembali penggunaan server pribadi untuk surat elektronik Clinton ketika menjabat sebagai menteri luar negeri AS. Kasus ini masih didalami oleh FBI.
"Skandal email itu seharusnya membuat dia keluar (dari pencalonan presiden) tapi saya pikir itu tidak akan terjadi, karena saya kira ia dilindungi oleh Demokrat," kata Trump.
Selain Obama, Ketua DPR AS, Paul Ryan, mengungkapkan kecemasan dengan pencalonan Trump. Ryan mengaku tidak siap untuk mendukung pencalonan Trump.
Namun, menurut pernyataan kantor Ryan, pihaknya mengundang Trump untuk bertemu dengan pejabat DPR dari Partai Republik pekan depan.
(ama)