Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Belgia akan membagikan pil anti radiasi kepada seluruh warga negara itu untuk mengantisipasi serangan ISIS. Sebelumnya, ISIS disebut akan menyerang negara itu dengan menggunakan "bom jahat" berupa material radiasi nuklir.
Dikutip dari Telegraph, Kamis (28/4), pil iodin yang akan dibagikan membantu mengurangi timbunan radiasi di kelenjar tiroid. Pil ini biasanya dibagikan untuk masyarakat yang tinggal di radius 20 kilometer dari instalasi nuklir Tihande dan Doel di Belgia.
Menteri Kesehatan Belgia Maggie De Block mengatakan, pemberian pil itu akan ditingkatkan hingga radius 100 kilometer, mencakup seluruh negara dengan populasi 11 juta orang itu. Pemberian pil ini sesuai dengan saran dewan penasihat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pil-pil itu akan dikirimkan ke apotek-apotek dan masyarakat diminta untuk mengambilnya sesuai dengan takaran yang sama jika terjadi insiden reaktor meleleh. Anak-anak, wanita hamil dan menyusui adalah warga prioritas yang mendapat pil ini.
Langkah pemerintah Belgia diambil setelah serangan teroris bulan lalu yang menewaskan 35 orang di Brussels. Belgia juga khawatir ISIS tengah merencanakan penculikan ahli nuklir untuk membuat bom radiasi.
Ibrahim dan Khalid el-Bakraoui, kakak beradik pelaku pengeboman di bandara dan stasiun Brussels diyakini pernah berencana menyebarkan material radioaktif di daerah permukiman warga.
Seorang pejabat industri nuklir Belgia sempat terekam kamera bersama para jihadis pada akhir tahun lalu, berdasarkan laporan otoritas nuklir negara itu.
Tokoh utama simpatisan ISIS dalam rencana bom radiasi adalah Mohammed Bakkali, 28, warga Brussels. Pria ini ditahan pada November lalu atas tuduhan membantu perencanaan serangan di Paris yang menewaskan 137 orang.
Polisi dalam penggeledahan ke rumah istri Bakkali menemukan video berdurasi 10 jam, berisi rekaman dari kamera tersembunyi yang mengamati rumah petinggi Pusat Studi Energi Nuklir di kota Mol, utara Belgia. Petinggi itu memilik akses ke isotop radioaktif di pusat riset nuklir nasional.
Selain serangan teroris, muncul juga kekhawatiran terhadap instalasi nuklir Belgia yang sudah uzur dan beberapa kali mendapatkan peringatan keamanan, termasuk rusaknya tangki bertekanan udara dan kebakaran.
Bulan lalu Jerman meminta reaktor nuklir Belgia, Tihange 2 dan Doel 3, agar dimatikan hingga kondisinya dinyatakan aman.
Reaktor-reaktor nuklir itu menunjukkan tanda-tanda kerusakan besi, memicu kekhawatiran munculnya masalah keamanan. Reaktor itu sempat ditutup sementara, namun kembali beroperasi pada akhir Desember lalu.
(den)