Jakarta, CNN Indonesia -- Para pejabat Amerika Serikat yang mengamati pergerakan ISIS di media sosial dan media mengatakan bahwa ISIS percaya mereka akan segera dikepung dan karenanya mendeklarasikan kondisi darurat di Raqqa, Suriah.
“Kami sudah melihat deklarasi kondisi darurat di Raqqa,” ujar juru bicara koalisi anti-ISIS pimpinan AS kepada wartawan pada Jumat lalu, seperti dikutip
CNN, Sabtu (14/5). “Kami tahu mereka [ISIS] merasa terancam, seperti seharusnya.”
Raqqa dianggap sebagai ibu kota de facto ISIS di Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan media telah mengindikasikan bahwa ISIS memindahkan personelnya ke penjuru kota dan mencoba melindungi target potensial dari serangan udara dan darat.
“Mereka melihat Pasukan Demokratis Suriah, bersama dengan Koalisi Suriah Arab, bermanuver baik ke timur mereka dan barat mereka,” ujar Warren.
Pihak koalisi pimpinan AS yakin bahwa respons ISIS saat ini akibat dari manuver tersebut.
“Kami sudah memiliki laporan ISIL [ISIS] mereposisi kemampuan tempur mereka, saya rasa apa yang mereka duga akan terjadi,” ujar Warren. Ia mengatakan bahwa ISIS terlihat mereposisi personelnya baik di dalam atau pun di luar kota.
Namun meski AS tak secara resmi mengatakan bahwa mereka yakin pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi masih berada di atau sekitar Raqqa, beberapa pejabat mengatakan bahwa hal tersebut masih merupakan asumsi.
“Baghadi tetap sangat berhati-hati” soal keamanan personalnya,” ujar seorang pejabat AS kepada CNN.
(stu)