Jelang Kunjungan Pejabat China, Jalanan Hong Kong Dilem

Denny Armandhanu/AFP | CNN Indonesia
Senin, 16 Mei 2016 17:04 WIB
Conblock di jalanan kota Hong Kong dilem agar batu jalanan tidak digunakan untuk melempar aparat oleh para pemrotes pada kedatangan pejabat dari Beijing.
Ilustrasi (Thinkstock/Rafael Laguillo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Hong Kong menerapkan langkah keamanan ketat jelang kedatangan pejabat asal China daratan, salah satunya adalah memberikan cairan perekat di antara batu jalanan atau conblock jalanan kota tersebut.

Dikutip AFP, Senin (16/5), lem diberikan di sela-sela batu jalanan sekitar gedung konvensi tempat pejabat China, Zhang Dejiang, akan menyampaikan pidato dalam konferensi ekonomi pada Rabu mendatang.

Langkah ini dilakukan agar batu-batu itu tidak digunakan sebagai senjata dan dilempar ke arah aparat oleh para demonstran. Polisi juga telah meletakkan barikade plastik berisi air dan pagar besi di jalan-jalan utama dan jembatan layang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedatangan Zhang dari Beijing diperkirakan akan mengundang demonstran yang sebelumnya pada Februari lalu bentrok dengan polisi. Saat itu, demonstran merontokkan conblock dan menggunakannya untuk melempari aparat.

Departemen tata kota Hong Kong mengatakan keputusan merekatkan batu jalanan adalah agar tidak jadi "sasaran vandalisme."

Jelang kedatangan Zhang, seorang warga hong Kong dari kelompok pro-demokrasi ditangkap di China pada Minggu lalu karena dituduh berencana menggunakan drone untuk menganggu kunjungan tersebut.

Zhang adalah pejabat paling senior dari pemerintah Komunis China yang akan mendatangi Hong Kong dalam empat tahun terakhir. Kunjungan ini dianggap sebagai cara China meredam ketegangan dengan masyarakat Hong Kong. Rencananya, Zhang juga akan bertemu dengan anggota dewan pro-demokrasi di wilayah otonomi tersebut.

Pengamanan yang digunakan selama kedatangan Zhang masuk dalam kategori "langkah pencegahan terorisme". Menurut aktivis tindakan itu terlalu berlebihan.

"Menjauhkan pemrotes sangat konyol. Ini malah membuat kami seperti di Korea Utara. Zhang Dejiang datang untuk memahami situasi di Hong Kong namun pandangan matanya malah dihalangi," kata Sham Tsz-kit, aktivis dari Civil Human Rights Front.

Sham mengatakan, kendati diblokir, mereka tetap akan berusaha mendekat ke gedung konvensi tempat Sham akan berpidato.

Gejolak protes di Hong Kong terjadi sejak 2014 saat para aktivis menuntut demokrasi penuh dari China untuk menentukan pemimpin mereka, bukan lagi tokoh yang ditunjuk Beijing.

Warga Hong Kong khawatir Beijing mencoba mengikis kebebasan di wilayah itu dengan menerapkan kebijakan Partai Komunis.

Hong Kong menjadi wilayah semi-otonom China setelah diserahkan kembali oleh Inggris tahun 1997. Di bawah kesepakatan dengan Inggris, China tidak akan mengubah sistem di Hong Kong hingga 50 tahun setelah diserahkan. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER