Khawatir Spionase, PNS China Diimbau Tidak Kencani Pria Asing

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2016 12:34 WIB
Para wanita pegawai negeri sipil China diimbau untuk tidak berkencan dengan pria asing yang tampan, khawatir dia adalah agen mata-mata seperti James Bond.
Melalui komik, China memperingatkan bahaya pria asing tampan yang bisa jadi adalah seorang mata-mata. (CNN/Anna Kook)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para wanita pegawai negeri sipil China diimbau untuk tidak berkencan dengan pria asing yang tampan. Pasalnya, bisa jadi pria itu adalah agen mata-mata negara lain seperti dalam film James Bond.

Uniknya imbauan ini disampaikan pemerintah China dalam bentuk komik 16 panel, menceritakan kedekatan seorang PNS wanita bernama Xiao Li atau Li Kecil dengan pria warga negara asing berambut merah.

Pria bernama David dalam komik itu adalah dosen pendatang. David merayu Li dengan kata-kata manis, memberi mawar merah dan makan malam yang mewah serta jalan-jalan romantis di pantai. Namun ujungnya, David meminta Li untuk memberikan kepadanya sebuah dokumen pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya Li menolak memberikannya, namun rayuan David mampu meluluhkan wanita itu. Li akhirnya ditangkap polisi dan belakangan mengetahui bahwa kekasihnya adalah mata-mata asing.

Kampanye kewaspadaan terhadap mata-mata asing disampaikan bulan ini untuk meningkatkan kewaspadaan soal "keamanan nasional." Selain itu, komik ini dirilis di pekan yang sama saat seorang pria China divonis mati karena membocorkan 150 ribu dokumen rahasia kepada negara lain.

Komik itu dibuat oleh Kementerian Keamanan Negara sebagai bagian dari 100 materi promosi kampanye "Hari Pendidikan Keamanan Nasional" pada 15 April lalu.

Komik tersebut menuai beragam reaksi yang kebanyakan tidak percaya atau mencemooh dan tidak menanggapinya dengan serius.

"Kami tidak percaya hal itu. Banyak kawan kami memiliki kekasih pria asing, dan kami tidak percaya mereka adalah mata-mata," kata Tou, seorang mahasiswi, dikutip CNN, Kamis (21/4).

Namun William Nee, pengamat dari lembaga Amnesty International mengatakan imbauan China itu jangan dianggap enteng. Pemerintah China, kata dia, telah menganggap banyak mata-mata berada di tengah masyarakat.

"Ide soal ada mata-mata di mana-mana dianut China di era Mao, sekarang hal ini menciptakan ketakutan dan kecurigaan di masyarakat, dan bahkan xenofobia," kata Nee. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER