Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan bahwa ia bersedia untuk berbicara dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, untuk mencoba menghentikan program nuklir negara itu.
Meski begitu, Trump menolak memberi detail soal rencananya terkait hal itu, dan hanya mengatakan ia terbuka untuk pertemuan tatap muka dengan Kim.
“Saya akan berbicara dengannya, saya tak akan punya masalah untuk berbicara dengannnya,” ujar Trump soal Kim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump juga berujar bahwa ia akan menekan China, yang menjadi sekutu terdekat Korut, untuk membantu mencarikan solusinya.
“Saya akan sangat menekan China karena secara ekonomi kita memiliki kekuatan yang sangat besar atas China,” kata Trump.
Rencana Trump ini kontras jika dibanding dengan kebijakan Presiden AS, Barack Obama, yang mengandalkan dialog pejabat senior AS untuk berbicara dengan pejabat Korut. Obama sendiri tidak berhubungan langsung dengan Kim.
Misi Korut untuk PBB di New York belum menanggapi pernyataan Trump.
Dalam wawancara dengan
Reuters, Trump juga mengatakan bahwa ia tidak menyetujui aksi Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Ukraina timur, serta menyerukan renegosiasi kesepakatan iklim Paris.
[Gambas:Video CNN] (stu)