Jejak Kecelakaan Pesawat Jenis Airbus A320

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 12:41 WIB
Pesawat Airbus A320, jenis pesawat yang sama dengan pesawat Egyptair yang masih hilang, mengalami sejumlah insiden dalam beberapa tahun terakhir.
Pesawat Airbus A320, jenis pesawat yang sama dengan pesawat Egyptair yang hilang, mengalami sejumlah insiden dalam beberapa tahun terakhir. (Reuters/Mohamed Abd El Ghany)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat Airbus A320, jenis pesawat yang sama dengan pesawat Egyptair yang masih hilang dalam penerbangan Paris menuju Mesir, kerap mengalami sejumlah insiden dalam beberapa tahun terakhir.

Dilaporkan The Guardian pada Kamis (19/5), insiden teranyar yang dialami jenis pesawat ini terjadi pada 29 Maret tahun lalu ketika pesawat AirCanada tergelincir di landasan pacu di Halifax, Kanada. Sebanyak 23 orang terluka dalam insiden ini.

Pada 24 Maret 2015, pesawat jenis Airbus A320 mengalami kecelakaan yang memantik perhatian publik internasional, ketika kopilot pesawat Germanwings dengan sengaja menabrakkan pesawatnya ke pegunungan dekat Barcelonnette, Perancis. Sebanyak 150 penumpang dan awak pesawat tewas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam negeri, Airbus A320 merupakan jenis pesawat yang sama dengan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh ke Laut Jawa karena cuaca buruk pada 28 Desember 2014. Insiden ini menyebabkan 162 kematian.

Selain itu, penerbangan US Airways dengan jenis pesawat yang sama terpaksa melakukan pendaratan darurat di sungat Hudson, New York, AS setelah mengalami kerusakan mesin, pada 15 Januari 2009. Seluruh penumpang dan awak selamat.

Meski kerap mengalami insiden, situs pemerhati penerbangan, Airsafe.com menyatakan jenis pesawat Airbus A320 dinilai sebagai pesawat yang aman terpercaya.

Pesawat Egyptair dengan nomor pernerbangan MS804 lepas landas dari bandara Charles de Gaulle di Paris menuju bandara Kairo pada Rabu (18/5) pukul 23.09 malam waktu Paris. Pesawat yang membawa 59 penumpang dan 10 awak ini menghilang dari radar pada Kamis (19/5) pagi, menurut keterangan dari Egyptair di Twitter.

EgyptAir juga menyatakan bahwa pesawat hilang kontak sekitar 10 mil (16 kilometer) di dalam wilayah udara Mesir.

EgyptAir sebelumnya mengalami insiden pembajakan yang memantik perhatian internasional pada Maret lalu. Pesawatnya dengan nomor penerbangan MS181 dibajak dan diarahkan untuk mendarat di Larnaca, Cyprus.

Diduga merupakan aksi terorisme, pembajakan ini dilakukan oleh Seif Eldin Mustafa lantaran rindu kepada mantan istrinya yang berada di Cyprus. Mustafa kemudian ditangkap dan semua penumpang serta awak pesawat dibebaskan tanpa cedera.

Peristiwa kali ini juga menambah panjang daftar insiden pesawat di Mesir. Sebelumnya pada Oktober 2015, pesawat Airbus A321 milik maskapai Metrojet Rusia meledak di atas Sinai, diduga akibat bom yang ditanam di dalam kabin. Peristiwa ini yang diklaim dilakukan ISIS ini menewaskan 224 orang di dalamnya. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER