Tak Ada Nama Teroris dalam Manifes Penerbangan EgyptAir

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2016 09:44 WIB
Setelah memeriksa manifes penerbangan EgyptAir MS804, tidak ditemukan nama yang masuk daftar teroris yang dipantau oleh otoritas.
Ilustrasi. (Diolah dari Google maps/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat EgyptAir penerbangan MS804 masih terus berlanjut dan spekulasi terus bermunculan, termasuk kemungkinan serangan teror.

Namun menurut seorang pejabat Amerika Serikat, setelah memeriksa manifes penerbangan, tidak ditemukan nama yang masuk daftar teroris yang dipantau oleh otoritas.

"Pemeriksaan manifes penumpang sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda dalam daftar pantauan teroris," demikian bunyi laporan CNN merujuk pada keterangan seorang pejabat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk pada data manifes EgyptAir, pesawat yang menghilang dari radar pada Kamis (19/5) dini hari ini membawa 66 orang, yaitu 56 penumpang dan 10 kru.

CNN melaporkan bahwa kedua pilot pesawat tersebut teridentifikasi bernama Mohamed Said Shoukair dan Mohamed Mamdouh Ahmed Assem. Mereka terbang dengan kepala awak kabin bernama Mirvat Zaharia Zaki Mohamed.

Masih merujuk pada data manifes penerbangan, penumpang terdiri dari 30 warga Mesir, 15 Perancis, 2 orang Irak, 1 dari Inggris, 1 Belgia, 1 Sudan, 1 Chad, 1 Portugis, dan 1 asal Aljazair.

New York Times juga mengabarkan bahwa seorang pejabat AS memastikan akan terus berbagi informasi, mulai dari daftar penumpang dan pantauan teroris, hingga data hasil investigasi lainnya dengan penyelidik dari Mesir dan Perancis. Namun hingga saat ini, belum ada tanda-tanda penyebab hilangnya pesawat itu.

Sebelumnya, Presiden Perancis, Francois Hollande, juga tidak menutup kemungkinan bahwa penyebab hilangnya pesawat EgyptAir ini adalah terorisme. Namun, ia akan menunggu hingga hasil penyelidikan rampung.
[Gambas:Video CNN]
Hingga saat ini, semua pejabat baru mengonfirmasi bahwa pesawat EgyptAir itu mengalami kecelakaan.

Menurut Menteri Pertahanan Yunani, Panos Kammenos, dikutip CNN, pesawat Airbus A320 itu berbelok tajam sebelum menukik jatuh di laut Mediterania wilayah Mesir, sesaat sebelum sinyal tidak tertangkap menara pengawas. Seluruh kejadian berlangsung sangat cepat, sekitar dua menit.

Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat itu. Namun, ada dugaan pesawat jatuh akibat bom, melihat tidak adanya keganjilan dalam penerbangan tersebut. Pemerintah setempat tidak menampik seluruh opsi penyebab kecelakaan.

"Jika kru tidak mengirimkan sinyal darurat, itu karena sesuatu terjadi dengan sangat tiba-tiba. Jika ada masalah dengan mesin atau kesalahan teknis, tidak akan menyebabkan kecelakaan yang segera. Dalam hal ini, kru tidak bisa bereaksi, membuat kita berpikir ada bom," presiden biro penyidik kecelakaan udara Perancis, BEA, Jean-Paul Troadec, dalam wawancara dengan media Europe 1.

Pencarian puing pesawat masih terus dilakukan oleh pasukan pencari gabungan dari Yunani, Mesir dan Perancis. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER