Jakarta, CNN Indonesia -- Mayat-mayat penumpang ditemukan di antara puing-puing dan barang-barang dari pesawat EgyptAir yang jatuh di Laut Mediterania, Jumat (20/5),
Penemuan mayat-mayat itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Yunani yang turut serta dalam pencarian pesawat yang hilang dari radar dalam penerbangan dari Paris menuju Kairo itu, seperti disampaikan oleh jurnalis Times dalam akun Twitternya. Belum ada pernyataan dari pemerintah Mesir terkait temuan mayat ini.
Sebelumnya militer Mesir mengatakan puing-puing dari pesawat EgyptAir MS804 ditemukan di Laut Mediterania, sekitar 290 kilometer dari kota pesisir Alexandria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemhan Yunani seperti disampaikan jurnalis Times mengatakan, puing itu terletak sekitar 8 km sebelah selatan dari titik pesawat hilang dari radar pada Kamis dini hari waktu Mesir.
Angkatan Laut Mesir juga menemukan beberapa barang milik penumpang dan saat ini sedang menyisir area tersebut guna mencari kotak hitam pesawat.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi usai penemuan puing itu menyatakan belasungkawa kepada para keluarga korban.
"Presiden dengan kesedihan dan duka mendalam menyatakan berbelasungkawa atas para korban EgyptAir yang terbunuh setelah pesawat jatuh di Mediterania dalam perjalanan ke Kairo dari Paris," ujar Sisi dalam pernyataannya.
Pesawat hilang kontak di ketinggian 37 ribu kaki sesaat setelah masuk wilayah udara Mesir. Menurut penyelidikan awal, pesawat berbelok tajam sebelum menukik jatuh.
Penyebab kecelakaan belum diketahui, namun diduga kuat pesawat itu jadi korban pengeboman teroris. Athanasios Binis, penyidik kecelakaan udara dari Yunani mengatakan penyelidikan baru benar-benar bisa dilakukan jika kotak hitam yang menyimpan rekaman percakapan kokpit ditemukan.
"Ada tidak alasan pesawat jatuh. Meteorologi, teknis dan manusia. Alasan pertama dihilangkan karena cuaca saat itu bagus. Sementara alasan teknis atau manusia, baik dari luar atau dalam pesawat, masih ada. Semua kemungkinan masih terbuka," kata Binis, dikutip The Guardian.
Terdapat 56 penumpang dan 10 kru di dalamnya, terdiri dari dua kru kokpit, lima kru kabin dan tiga petugas keamanan.
Penumpang terdiri dari 30 warga Mesir, 15 Perancis, dua Irak, dan seorang masing-masing dari Inggris, Belgia, Sudan, Sudan, Chad, Kanada, Kuwait, Arab Saudi, Portugis dan Aljazair.
(den)