Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Tanzania, John Magufuli, memecat Menteri Dalam Negeri, Charles Kitwanga, karena hadir di parlemen dan menjawab pertanyaan dalam keadaan mabuk.
"[Kitwanga] datang ke parlemen dalam keadaan mabuk dan menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri saat dalam keadaan mabuk," demikian bunyi pernyataan dari Istana Kepresidenan saat mengumumkan pemecatan Kitwanga.
Seperti diberitakan
Reuters, Sabtu (21/5), pengumuman itu tak menjabarkan lebih lanjut waktu terjadinya peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Kitwanga sudah didesak untuk mundur karena para pembuat kebijakan mengkritik caranya menangani masalah di Kementerian Dalam Negeri Tanzania.
Birokrasi dalam pemerintahan dan korupsi di kalangan pejabat selama ini dianggap sebagai faktor yang memperlambat atau menghalangi investasi di Tanzania.
Hal ini sangat disayangkan karena negara itu baru saja menemukan sumber daya gas lepas pantai yang dapat digarap.
Sejak menjabat sebagai presiden pada November lalu, Magufuli berikrar untuk memberantas korupsi dan membentu pemerintahan yang lebih efisien.
Magufuli sudah memecat beberapa pejabat senior karena korupsi dan memangkas sejumlah pengeluaran yang dianggap kurang penting, seperti pengiriman kartu ucapan Natal.
Namun, Kitwanga merupakan menteri pertama yang dipecat dari jajaran kabinetnya. Beberapa analis menganggap pemecatan ini mengagetkan karena Kitwanga dikenal cukup dekat dengan Magufuli.
(ama)