Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan keamanan Tanzania menangkap 10 orang tersangka anggota kelompok al-Shabaab Somalia dalam sebuah serangan di masjid, sementara satu orang lain digantung oleh massa.
Para pejabat mengatakan Tanzania berada dalam siaga tinggi atas serangan al-Shabaab setelah kelompok itu mengklaim bertanggung jawab atas pembantaian di sebuah universitas yang menewaskan 148 orang di negara tetangganya, Kenya.
Komisaris Polisi Paul Chagonja mengatakan seorang pria yang dicurigai sebagai anggota kelompok al-Qaidah ditangkap pada Selasa (14/4) malam di distrik Kilombero, sekitar 200 km dari ibu kota Dar es Salam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi wilayah itu, Leonard Paul Lwabuzala, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (15/4) bahwa salah seorang anggota kelompok itu digantung oleh massa saat ia dikejar oleh polisi.
"Para tersangka ditangkap di sebuah masjid dan kedapatan memiliki 30 bahan peledak, detonator, bendera hitam, seragam militer, masker dan pedang," kata Lwabuzala.
Tanzania telah terhindar dari serangan oleh militan al-Shabaab yang meningkat tajam di kawasan itu, seperti yang terjadi di Kenya. Meski begitu, terdapat beberapa serangan sporadis terhadap wisatawan.
Tidak seperti Kenya, Tanzania, yang terbagi rata antara Kristen dan Muslim, tidak mengirim pasukan ke Somalia dan tidak berbagi perbatasan dengan negara di tanduk Afrika itu.
Al-Shabaab mengatakan pihaknya telah menargetkan Kenya untuk menghukum negara untuk mengirim pasukan ke Somalia untuk memerangi militan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika. Kelompok militan itu mengatakan negara Afrika lain yang memberikan kontribusi juga bisa ditargetkan.
(stu)