Tak Ada Tanda Masalah Teknis Sebelum EgyptAir Lepas Landas

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2016 10:07 WIB
Pesawat EgyptAir yang menghilang dari radar pada pekan lalu tak menunjukkan adanya masalah teknis sebelum lepas landas dari Paris menuju Kairo.
Ilustrasi. (Wo St 01 via Wikimedia (CC-BY-SA-3.0-DE))
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat EgyptAir yang menghilang dari radar pada pekan lalu tak menunjukkan adanya masalah teknis sebelum lepas landas dari Paris menuju Kairo.

Pernyataan sumber komite investigasi Mesir ini juga diperkuat dengan data yang dilansir oleh koran pemerintah Kairo, Al-Ahram, pada Selasa (24/5), merujuk pada Log Teknis Pesawat dari pilot.

Al-Ahram melaporkan bahwa pesawat EgyptAir penerbangan MS804 itu mengirimkan 11 pesan elektronik terhitung sejak 21.09 GMT pada 18 Mei, sekitar 3,5 jam sebelum hilang dari radar dengan 66 penumpang dan kru di dalamnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pesan pertama mengindikasikan mesin berfungsi. Pesan ketiga menyusul pada 00.26 GMT pada 19 Mei, menunjukkan peningkatan temperatur di jendela kopilot. Setelah itu, pesawat masih mengirimkan beberapa pesan hingga tiga menit sebelum menghilang.

Beberapa sumber dari komite investigasi Mesir juga mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat itu memang tidak melakukan kontak dengan pusat kontrol lalu lintas Kairo.

Namun, pusat kontrol masih dapat melihat pesawat itu dalam radar saat melewati daerah perbatasan udara Mesir dan Yunani alias KUMBI, 260 mil laut dari Kairo.

Sumber anonim itu kembali menegaskan bahwa pesawat EgyptAir itu tidak menukik sebelum akhirnya menghilang dari radar.

Pernyataan itu menampik hasil penyelidikan Yunani yang mengatakan bahwa EgyptAir sempat berbelok tajam dan menurunkan ketinggian sebelum hilang.

Penyelidikan juga terus dilakukan dengan meneliti puing pesawat yang ditemukan. Sebelumnya, kepala otoritas forensik Mesir, Hisham Abdelhamid, menyanggah perkiraan prematur bahwa puing kecil yang ditemukan mengindikasikan adanya ledakan di dalam pesawat.

Hingga kini, para tim penyelidik masih mencari pertanda penyebab insiden tersebut dari jasad penumpang atau puing yang ditemukan di Laut Mediterania.

Tim forenssik Mesir mengatakan sudah ada 23 kantong potongan tubuh yang terkumpul. Bagian tubuh terbesar tak lebih dari satu telapak tangan. Dari penelisikan awal, diperkirakan terjadi ledakan meskipun tak ada tanda-tanda bahan peledak terdeteksi.

Abdelhamid menyatakan bahwa perkiraan itu masih asumsi dan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER