Pakistan Belum Dapat Pastikan Pemimpin Taliban Tewas

Hanna Azarya Samosir/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2016 13:22 WIB
Pakistan hingga kini belum dapat mengonfirmasi kematian pemimpin Taliban Afghanistan dalam serangan drone Amerika Serikat akhir pekan lalu.
AS juga mengonfirmasi kematian sang pemimpin Taliban di Afghanistan itu dengan ditemukannya paspor atas nama Wali Muhammad yang fotonya sangat mirip dengan wajah Mansour. (Reuters/Taliban Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Pakistan, Chaudhry Nisar Ali Khan, mengatakan bahwa hingga kini ia belum dapat mengonfirmasi kematian pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Akhtar Mansour, dalam serangan drone Amerika Serikat akhir pekan lalu.

Khan mengatakan bahwa jasad yang ditemukan di Pakistan, dekat perbatasan dengan Afghanistan, hingga kini masih sulit diidentifikasi. Pakistan masih akan melakukan tes DNA dengan kerabat yang sudah datang untuk mengklaim jenazah itu.

"Pemerintah Pakistan tidak dapat mengumumkannya tanpa dasar ilmiah dan hukum," ujar Khan seperti dikutip Reuters, Selasa (24/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini bertolak belakang dengan konfirmasi dari Presiden Barack Obama yang pada Senin (23/5) mengatakan bahwa Mansour tewas dalam operasi drone AS di Pakistan.

Dua pejabat AS pun memperkuat pernyataan itu dengan mengatakan bahwa badan intelijen dan militer mereka sudah menggunakan beberapa lapisan data intelijen untuk memastikan lokasi mobil yang membawa Mansour.

Drone yang dioperasikan oleh Komando Operasi Gabungan Khusus ini kemudian mengikuti mobil itu sampai ke tempat sepi sehingga serangan tak mengorbankan warga sipil.

AS juga mengonfirmasi kematian sang pemimpin Taliban di Afghanistan itu dengan ditemukannya paspor atas nama Wali Muhammad yang fotonya sangat mirip dengan wajah Mansour. Disinyalir, paspor ini digunakan oleh Mansour untuk bepergian ke berbagai negara.

Data dari imigrasi Pakistan menunjukkan bahwa paspor Wali Muhammad itu sudah digunakan setidaknya 18 kali sejak 2006 untuk bepergian ke berbagai negara, termasuk Iran. Pemegang paspor itu juga memiliki visa untuk memasuki Dubai dan Bahrain.

Namun, juru bicara Kementerian Iran menampik kabar bahwa pemilik paspor itu pernah memasuki wilayahnya.

Jika paspor itu memang benar digunakan oleh Mansour, maka pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab adalah bagaimana seorang pemimpin Taliban dapat bepergian dengan leluasa berulang kali ke Pakistan.

Khan pun segera menyanggah kemungkinan aparatur negara Pakistan mendukung kepemimpinan Taliban.

"Jika [Mansour] mendapatkan dukungan dari badan intelijen Pakistan, mungkinkah ia bepergian seperti ini?" ucap Khan merujuk pada laporan bahwa Mansour selalu bepergian dengan menyetir sendiri.

Kini, Khan malah mempertanyakan, bagaimana mungkin satu dokumen diselamatkan dari medan yang sudah sangat hancur.

"Anda bahkan sudah tidak dapat melihat lagi bercak cat. Begitu parahnya serangan ini. Bagaimana mungkin satu paspor tergeletak hanya beberapa meter dari sana? Jadi, pertama-tama kami harus memastikan dahulu, apakah ia benar-benar menggunakan paspor itu," katanya.

Taliban sendiri hingga kini belum melansir pernyataan resmi mengenai kematian Mansour.

Namun, seorang pejabat Taliban mengatakan bahwa Mansour memang sudah tewas. Kini, kelompoknya sedang memilih penggantinya melalui proses dalam dewan syura. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER