Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat meluncurkan serangan udara pada Sabtu (21/5) pukul 3 sore waktu Pakistan, menargetkan kelompok militan Taliban. Pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Akhtar Mansour diduga tewas dalam serangan pesawat nirawak (drone) yang disetujui oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, itu.
Juru Bicara Pentagon, Peter Cook, menyebut Mansour sebagai hambatan untuk menciptakan perdamaian dan rekonsiliasi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban. Mansour terlibat merencanakan serangan dan mengancam AS, Afghanistan, serta tentara sekutu.
Cook mengkonfirmasi serangan udara tersebut memang menargetkan Mansour, namun dia menolak untuk berspekulasi terhadap kematian pemimpin Taliban Afghanistan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih menunggu hasil dari penyerangan tersebut dan akan memberikan informasi jika hasil tersebut sudah tersedia," kata Cook seperti dikutip dari
Reuters.
Sementara itu, seorang komandan Taliban yang dekat dengan Mansour, membantah Mansour telah meninggal.
"Kami kerap mendengar laporan yang tak berdasar tersebut, ini bukan pertama kalinya. Saya hanya ingin berbagi informasi bahwa Mullah Mansour tidak terbunuh," kata komandan yang tak dipublikasikan namanya itu.
Sebelumnya, pada Desember 2015, Mansour dilaporkan terluka dan kemungkinan terbunuh dalam adu tembakan di sebuah rumah pemimpin Taliban lainnya di sekitar Quetta, Pakistan.
Mantan Duta Besar Pakistan untuk Amerika Serikat, Husain Haqqani, memprediksi hubungan yang menegang antara AS dan militer Pakistan. Dia mengatakan bahwa serangan ini menempatkan Intelijen Pakistan (ISI) dalam keadaan siaga.
"Ini menjadi sinyal bagi ISI bahwa AS sudah kehilangan kesabaran menunggu Pakistan memfasilitasi dialog dengan Taliban dan berakhir dengan menyerang kepemimpinan Taliban Afganistan di Pakistan," ujar Husain.
Serangan yang melibatkan beberapa drone ini, menunjukkan keinginan kuat Obama untuk menuntaskan perlawanan kepemimpinan Taliban Afghanistan di Pakistan yang berupaya mengontrol sejumlah wilayah di Afghanistan sejak digulingkan pada 2001.
(ama)