Politisi Sayap Kanan Ekstrem Jadi Menhan Baru Israel

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 31 Mei 2016 13:14 WIB
Politisi sayap kanan ekstrem Avigdor Lieberman akhirnya resmi disumpah menjadi menteri pertahanan Israel yang baru pada Senin (30/5).
Politisi sayap kanan ekstrem Avigdor Lieberman akhirnya resmi disumpah menjadi menteri pertahanan Israel yang baru pada Senin (30/5). (Reuters/Ronen Zvulun/File Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi sayap kanan ekstrem Avigdor Lieberman akhirnya resmi disumpah menjadi menteri pertahanan Israel yang baru pada Senin (30/5). Pengangkatan Lieberman diprotes pihak Palestina.

Dikutip dari CNN, pengangkatan Lieberman terjadi setelah beberapa pekan kisruh politik yang berujung pada mundurnya Moshe Ya'alon dari kursi menhan. Ya'alon memprotes rencana Benjamin Netanyahu mengangkat Lieberman menjadi Menhan dan memindahkan dirinya ke posisi menteri luar negeri.

Mayoritas parlemen Knesset mendukung keputusan Netanyahu mengangkat Lieberman. Menurut radio Israel, dari 120 anggota parlemen, 55 anggota mendukung Lieberman, 43 menolak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koalisi pemerintahan Netanyahu kini terdiri dari partai-partai sayap-kanan tanpa ada keterlibatan partai sayap kiri. Formasi koalisi ini oleh sebagian koalisi dianggap bermasalah.

Menteri Lingkungan Israel Avi Gabbay pada Jumat pekan lalu mengundurkan diri karena menolak keputusan Netanyahu menunjuk Lieberman. Menurut Gabbay, penunjukkan Lieberman berbahaya bagi negara dan akan memicu semakin banyak ekstremis ultra-nasionalis.

Protes juga berdatangan dari kubu Palestina. Hanan Ashrawi, anggota eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, mengatakan kehadiran Lieberman di pemerintahan Israel sangat berbahaya.

"Keputusan itu sangat berbahaya. Lieberman, pria yang menyerukan pemenggalan warga Palestina dan memindahkan mereka ke luar Israel, adalah ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas, dan penunjukkannya akan memunculkan budaya pelanggaran hukum, ekstremisme, kekerasan dan kebencian di Israel," ujar Ashrawi.

Lieberman, anggota partai sayap kanan Yisrael Beiteinu beberapa kali melontarkan pernyataan yang kontroversial. Pada Maret 2015, Lieberman mengatakan warga keturunan Arab-Israel yang tidak setia pada Israel harus dipenggal kepalanya.

"Kita perlu mengangkat kapak dan memotong kepala mereka," kata Lieberman kala itu. Pada tahun 2001, dia mengatakan akan mengebom Bendungan Aswan di Mesir saat terjadi perang antara kedua negara.

Namun ketika berbicara soal perdamaian dengan Palestina, Netanyahu dan Lieberman mengatakan mereka akan terus mengupayakan solusi dua negara.

"Saya menggunakan kesempatan ini untuk menegaskan bahwa saya berkomitmen berdamai dengan Palestina dan dengan seluruh negara tetangga," kata Netanyahu.

"Saya mendengarkan semua yang Anda katakan [perdana menteri] dan saya sangat menyetujui semua perkataan anda, termasuk dua negara untuk dua orang," kata Lieberman menimpali.

Perundingan damai antara Israel dan Palestina dengan visi solusi dua negara mandek pada tahun 2014 saat Netanyahu menghentikan moratorium pembangunan permukinan Yahudi di daerah Tepi Barat. Langkah Netanyahu hingga kini dianggap sebagai biang keladi tidak majunya dialog dua negara.

Lieberman adalam imigran dari Uni Soviet yang tinggal di permukiman Tepi Barat yang dianggap ilegal oleh masyarakat internasional.

Pria 57 tahun ini pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Israel. Penempatannya sebagai menteri pertahanan dikritik, pasalnya Lieberman tidak memiliki pengalaman yang mumpuni di bidang militer. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER