Gubernur Tokyo Minta Maaf Telah Menghamburkan Anggaran Kota

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2016 13:56 WIB
Gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe dikecam karena memboroskan anggaran kota dalam perjalanan dinasnya, termasuk terbang di kelas pertama dan kamar hotel mewah.
Gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe dikecam karena memboroskan anggaran kota dalam perjalanan dinasnya, termasuk terbang di kelas pertama dan kamar hotel mewah. (Reuters/Yuya Shino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe pada Rabu (1/6) meminta maaf kepada publik karena telah memboroskan anggaran kota. Penyelidikan atas dugaan penyalahgunaan anggaran oleh Masuzoe tengah diselidiki.

Diberitakan Japan Times, permintaan maaf ini disampaikan menyusul keresahan publik soal gaya hidup Masuzoe yang mewah. Media beberapa kali mengungkap perjalanan luar negerinya yang dianggap menghamburkan anggaran kota.

Masuzoe dalam pernyataannya mengatakan tidak akan lagi menggunakan penerbangan kelas pertama dan menginap di kamar hotel kelas satu dalam perjalanan bisnis. Dia juga dituding menggunakan anggaran pemerintah untuk belanja online, seperti membeli piyama dan karya seni.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku menerima kritikan terhadap kinerjanya. "Saya menanggapi kritikan dengan serius dan ikhlas dan akan melakukan semampu saya untuk memperbaikinya," kata dia.

Masuzoe pekan lalu menunjuk dua mantan hakim untuk melakukan audit terhadap pengeluarannya. Dia mengatakan hasil audit baru akan keluar pada 15 Juni.

Masuzoe mengatakan masih akan menjadi gubernur Tokyo kendati muncul banyak seruan agar dirinya mundur.

"Saya meminta maaf dari dasar hati saya karena menyebabkan masalah yang besar, bagi warga Tokyo dan anggota Dewan Metropolitan Tokyo," kata dia.

Dia terpilih pada Februari 2014 untuk menggantikan Naoki Inose yang mundur akibat skandal keuangan pribadinya.

Masalah terhadap Masuzoe muncul saat dia dikritik karena menggunakan mobil dinas untuk pergi ke penginapan di selatan Tokyo. Walau tidak dianggap pelanggaran penggunaan kendaraan kantor, namun perilakunya ini memicu pertanyaan publik.

Dia kemudian dikecam menyusul perjalanan dinasnya ke London dan Paris dengan 20 pejabat pemerintah tahun lalu yang menguras uang para pembayar pajak hingga 50 juta yen atau lebih dari Rp6,2 miliar. Dalam perjalanan itu, Masuzoe terbang di kelas pertama dan tinggal di kamar hotel mewah. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER