Jakarta, CNN Indonesia -- Para saksi mata mengatakan Omar Mateen dalam keadaan sangat tenang, bahkan tertawa, saat menembaki pengunjung kelab gay di Orlando yang menewaskan 49 orang.
Informasi terbaru, Mateen bahkan sempat mengirim SMS kepada istrinya dan membuat status di Facebook.
Diberitakan
CNN, Jumat (17/6), Mateen mengirim SMS kepada istrinya sekitar pukul 4 pagi, pada Minggu (12/6), sekitar dua jam setelah dia memulai penembakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Mateen berada di kamar mandi, tempat dia menembaki beberapa pengunjung kelab gay Pulse itu. Dalam SMS kepada Noor Salman, istrinya, Mateen bertanya apakah dia melihat berita.
Sumber kepolisian mengatakan, Salman membalas SMS itu dengan mengatakan bahwa dia mencintainya. Salman beberapa mencoba menelepon Mateen saat peristiwa berlangsung, namun tidak diangkat.
Mateen tewas dalam serbuan polisi ke kelab tersebut.
Salman diperkirakan juga akan didakwa karena tidak memberitahu rencana penembakan suaminya yang juga melukai 53 orang itu.
Selain itu, Salman memberikan informasi yang saling bertentangan kepada polisi beberapa jam setelah serangan. Salman juga mengetahui suaminya menghabiskan ribuan dolar untuk membeli senjata dan amunisi yang digunakan dalam serangan.
Mateen dan Salman menikah pada 2011. Mereka memiliki putra berusia 3 tahun dan tinggal di Fort Pierce, sekitar dua jam perjalanan dari Pulse.
Status FacebookTidak hanya SMS, Mateen juga sempat menuliskan status di akun Facebooknya sebelum dan saat pembantaian berlangsung.
"Amerika dan Rusia berhentilah mengebom ISIS. Kalian telah membantai anak-anak dan wanita tidak berdosa dengan serangan udara...sekarang rasakanlah pembalasan ISIS," tulis Mateen.
Kemudian dia memberikan peringatan: "Dalam beberapa hari lagi, kalian akan melihat serangan dari ISIS di AS."
Saat penyerangan berlangsung Mateen juga sempat menelepon 911 dan mengaku bahwa dia adalah anggota ISIS. "Saya melakukannya untuk ISIS," kata dia.
Penyelidikan masih dilakukan untuk mencari tahu motif penembakan tersebut, apakah Mateen benar-benar simpatisan ISIS atau dia hanya menggunakan ISIS sebagai alasan tindak kemarahannya terhadap gay.
Muncul pula dugaan bahwa Mateen adalah gay dan dia marah atas orientasi seksualnya tersebut. Pasalnya, beberapa korban mengaku beberapa kali melihat Mateen di dalam kafe tersebut dia memiliki akun di media sosial khusus gay.
(den)