Isi Snapchat Korban Orlando, Dansa hingga Letupan Senjata

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jun 2016 12:58 WIB
Snapchat terakhir Amanda Alvear dimulai dengan adegan ketika ia berdansa di Pulse, Orlando. Namun, video itu berakhir dengan bunyi letupan senjata.
Seorang penembak memberondong senjatanya dan menewaskan 50 orang di Pulse pada Minggu (12/6) dini hari itu. (Reuters/Steve Nesius)
Jakarta, CNN Indonesia -- Video Snapchat terakhir Amanda Alvear dimulai dengan adegan ketika ia berdansa di kelab malam Pulse, Orlando. Namun, video itu berakhir dengan bunyi letupan senjata di sela-sela musik.

Seorang penembak memberondong senjatanya dan menewaskan 50 orang di Pulse pada Minggu (12/6) dini hari itu. Alvear dan temannya, Mercedez Flores, juga tewas di lantai dansa itu.

Pada Senin (13/6), saudara Alvear, Ashley Velez, mengunggah foto kedua perempuan itu dengan keterangan, "Dua jiwa yang indah diambil terlalu cepat. Saudara saya, Amanda, di sebelah kanan dan sahabatnya, Mercedes Florez. Kalian akan dirindukan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malam itu, kelab Pulse juga kedatangan Edward Sotomayor, manajer pemasaran Sarasota, perusahaan perjalanan bertema gay. Bosnya, Al Ferguson, mengatakan bahwa seorang rekan Sotomayor sedang berada di luar kelab untuk menaruh sesuatu ke dalam mobil ketika penembakan terjadi.

Ia mendapat pesan singkat dari Sotomayor bahwa ia baik-baik saja di dalam kamar kecil. Sotomayor menyuruh temannya untuk tidak masuk lagi ke dalam kelab.

Dua puluh menit kemudian, Sotomayor kembali mengirimkan pesan dengan kabar bahwa ia masih selamat. Namun ternyata, itu merupakan pesan terakhir dari Sotomayor.

Menurut Ferguson, Sotomayor merupakan legenda di industri perjalanan. Ia dapat mengatur satu tur hiburan dengan bintang tamu waria tenar, RuPaul, dan mengadakan pelayaran gay pertama ke Kuba tahun lalu.
[Gambas:Video CNN]
Sotomayor seharusnya mengumumkan perjalanan kedua pada Minggu (19/6), tapi sayangnya nyawanya sudah melayang di tangan pelaku penembakan, Omar Mateen.

"Semua orang yang sudah mendaftar dalam perjalanan itu mengenal Sotomayor. Dia adalah pria yang baik," ujar Ferguson kepada Reuters.

Tak hanya Ferguson, tokoh lain seperti penulis J.K. Rowling juga mengucapkan belasungkawanya atas tragedi ini. Melalui akun Twitter-nya, Rowling menceritakan seorang korban yang bekerja di taman bermain bertema Harry Potter di Orlando.

"Luis Vielma bekerja di wahana Harry Potter di Universal. Dia berusia 22 tahun. Saya tidak dapat berhenti menangis. #Orlando," kicau Rowling.

Menurut laman profil di Facebook, Vielma bekerja paruh waktu sambil belajar terapi fisik di Seminole State College.

Namun, penyesalan besar dirasakan oleh Martin Benitez Torres. Temannya, Myriam Torres, mengirimkan pesan kepadanya berisi, "Tolong, saya butuh nomormu. Ini telepon darurat. Saya tinggalkan nomor saya di kotak masukmu."

Pesan itu diterima pada Minggu pukul 05.32, ketika polisi masih memburu pelaku penembakan di dalam kelab. Beberapa jam setelah itu, Martin baru membaca pesan tersebut dan mencari keberadaan temannya. Pesan itu tak pernah dibalas lagi. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER