Jakarta, CNN Indonesia -- Badan intelijen Korea Selatan memperingatkan AS bahwa ISIS sudah mendapatkan informasi mengenai 77 fasilitas angkatan udara milik AS dan NATO di seluruh dunia. Kelompok militan yang menguasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah itu juga disebut sedang menggalang dukungan simpatisan mereka untuk melakukan penyerangan.
Seperti dilansir
CNN, ISIS telah merilis informasi mengenai beberapa individu di 21 negara, termasuk data pribadi salah satu karyawan organisasi kesejahteraan Korea Selatan. Namun karyawan itu sudah berada di bawah perlindungan, berdasar pernyataan Badan Intelijen Nasional (NIS) pada Minggu (19/6).
NIS mengatakan bahwa organisasi peretas ISIS, United Cyber Caliphate (Khalifah Siber Bersatu), telah mengumpulkan detail unit angkatan udara AS di Korsel, termasuk di Pangkalan Osan. Lamat dan peta dari Google sudah dirilis lewat aplikasi pesan Telegram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dengan kewaspadaan konstan dan latihan rutin dengan rekan Korea Selatan, kami tetap siap untuk merespons setiap ancaman yang muncul setiap saat,” bunyi pernyataan dari pasukan AS Korea (USFK) pada Senin (20/6). "USFK tetap berkomitmen untuk memastikan tingkat keamanan tertinggi di Semenanjung Korea."
"Teror terhadap penduduk Korea Selatan dan warga negara asing di negara ini sudah menjadi sebuah kenyataan,” bunyi pernyataan NIS.
Sebanyak 50 orang yang diduga sebagai bagian dari kelompok teroris sudah dideportasi dari Korea Selatan selama lima tahun terakhir, menurut NIS.
(stu)