Kotak Hitam EgyptAir MS804 Mulai Diselidiki

Trifitri Muhammaditta | CNN Indonesia
Senin, 20 Jun 2016 23:53 WIB
Kotak hitam pesawat maskapai EgyptAir MS8014 yang jatuh di Laut Mediterania pada bulan lalu mulai diperiksa, sepekan setelah ditemukan.
Ilustrasi (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kotak hitam pesawat maskapai EgyptAir MS8014 yang jatuh di Laut Mediterania pada bulan lalu mulai diperiksa.

Penerbangan pesawat EgyptAir MS804 dari Paris ke Kairo hilang dari radar di antara Pulau Creek, Yunani dan pantai utara Mesir pada 19 Mei, menewaskan 66 penumpang dan kru.

Sebelum kotak hitam yang berisi rekaman percakapan kokpit ditemukan pekan lalu, operasi pencarian besar-besaran dilakukan untuk mendapatkan puing bangkai pesawat yang sudah berada di dasar laut Mediterania.
Dilansir Guardian berdasar pernyataan pihak berwenang penerbangan sipil Mesir, komite penyelidikan Mesir mulai memeriksa kotak hitam tersebut pada Sabtu (18/6) di hadapan representatif dari Perancis dan Amerika Serikat sebagai negara pembuat pesawat Airbus 320 tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka memaparkan bahwa kedua kotak hitam itu rusak dan harus diangkat dari dasar laut Mediterania melalui beberapa tahap. Unit memori kotak hitam sudah dilepaskan di laboratorium kementerian penerbangan sipil di Kairo dan sedang menjalani serangkaian tes.

Analisis data kedua kotak hitam tersebut diduga akan memakan waktu selama beberapa pekan. Apabila kerusakannya cukup fatal, maka kedua kotak hitam akan dikirim ke luar negeri untuk diperbaiki. Bila tidak, maka penyelidikan bisa dilakukan di Mesir.

Penyidik menyatakan alasan kecelakan akibat serangan teror belum dikesampingkan, namun masih terlalu dini untuk memastikan penyebab jatuhnya pesawat.
Badan Keselamatan Penerbangan Perancis (BEA) mengatakan pesawat mengirimkan pesan otomatis yang mengindikasikan adanya asap di dalam kabin dan perintah sistem pilot otomatis ke komputer tidak berfungsi beberapa menit sebelum pesawat menghilang.

Penyidik Mesir mengonfirmasi pesawat berbelok 90 derajat ke kiri, lalu berputar 360 derajat ke kanan sebelum akhirnya jatuh ke laut.

Penumpang yang berada di dalam pesawat terdiri dari 30 warga negara Mesir, 15 warga negara Perancis, dua warga negara Irak, dua warga negara Kanada, dan serta masing-masing satu dari Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi, dan Sudan. Korban bukan hanya orang dewasa, tetapi juga seorang bocah lelaki dan dua bayi. Sebanyak tujuh kru pesawat dan tiga personel keamanan juga berada dalam pesawat nahas itu.

Kecelakan ini terjadi setelah insiden bom pada penerbangan Metrojet A-321 milik Rusia di Semenanjung Sinai pada Oktober lalu yang menewaskan 224 orang. (yns/yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER